TEMPO.CO, Yogyakarta - Guru besar Universitas Gadjah Mada Iwan Dwiprahasto meninggal pada Selasa dinihari, 24 Maret 2020, setelah terinfeksi virus corona. Meski begitu, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Sardjito mengatakan keluarga Iwan negatif corona.
"Semua pihak yang sempat berhubungan dengan almarhum sudah dilakukan pemeriksaan contact tracing dan juga sudah dilakukan swab," ujar Pelaksana harian Direktur Utama RSUP Dr. Sardjito, Rukmono Siswishanto dalam pernyataan resmi Selasa, 24 Maret 2020.
Sebagian dari hasil pemeriksaan kontak Iwan itu, ujar Rukmono, juga sudah diketahui hasilnya. "Untuk istri beliau sudah diketahui negatif (Covid-19), begitu juga keluarganya. Jadi tidak perlu sikap khawatir berlebihan," ujarnya.
Rukmono menuturkan Iwan dinyatakan positif terpapar virus Corona dan meninggal dunia akibat penyakit yang dideritanya tersebut saat perawatan di ICU rumah sakit itu.
Dia juga menegaskan semua pihak yang sempat berhubungan langsung, kontak, dan dekat dengan Iwan baik sebelum dan sesudah didiagnosis positif Covid 19 telah dilakukan pemeriksaan.
Iwan merupakan pasien positif Corona di Yogyakarta yang sempat menjalani perawatan dan isolasi di RSUP dr Sardjito sejak 15 Maret 2020 lalu. Iwan dinyatakan positif Corona sejak 18 Maret 2020 lalu.
"Kami keluarga RSUP dr Sardjito dan juga keluarga besar UGM turut berbelasungkawa sebesar besarnya atas berpulangnya Prof Iwan. Kami juga berterimakasih atas segala bantuan dari semua pihak yang telah diberikan," ujar Ruknomo.
Dia pun mengatakan setelah diketahui meninggal dunia pada dini hari tadi, jenazah Iwan langsung diberangkatkan dari rumah sakit ke komplek pemakaman UGM di Sawit Sari Sleman. "Tidak disemayamkan di Balairung seperti (tradisi pemakaman guru besar UGM) biasanya," ujarnya.