TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menerangkan ihwal tes masif virus Corona atau covid 19.
"Diubah ya enggak pakai massal. Tes masif, jadi jumlahnya banyak tapi terbatas kepada yang prioritas," kata Ridwan Kamil dalam video yang dia unggah di akun Instagram, Senin, 23 Maret 2020.
Dia menekankan bahwa tes masif Covid 19 itu bukan untuk mengetes semua orang atau warga. Tujuannya, mencari peta persebaran Corona dari mereka yang dicurigai dan mengetahui radius persebaran.
Menurut Ridwan, terdapat tiga kriteria yang dapat mengikuti tes, yaitu:
A. Orang dalam pemantauan(ODP) Corona, yang baru pulang dari luar negeri, pasien(PDP) serta keluarga, tetangga dan teman pasien.
Kemudian tenaga kesehatan yang sedang berjuang di depan menghadapi corona. Kategori A itu akan dites door to door dan di rumah sakit.
B. Tenaga kesehatan umum, profesi yang interaksi sosialnya tinggi. Kategori B akan dites menggunakan metode drive thru.
C. Jika Anda warga Jawa Barat yang ada gejala tidak enak badan, sakit dan butuh keyakinan akan dilakuan tes dengan metode drive thru.
Adapun agar bisa dilakukan test drive thru, Ridwan menerangkan, masyarakat harus mendaftar secara online melalui aplikasi PIKOBAR. Setelah daftar online ada proses verifikasi wawancara. Baru keluarlah surat jadwal kapan datang.
Karena itu, yang datang test drive thru harus sesuai surat panggilan. Setelah tes bisa langsung pulang dan hasil dikirim online
"Jadi kesimpulannya jika Anda sehat, tidak masuk kategori itu, tidak usah ikutan tes masif, di rumah saja dan jaga jarak," ujar Gubernur Ridwan Kamil.
Dia juga menuturkan di Provinsi Jawa Barat dalam 59 hari ini mayoritas persebaran i Bogor, Depok, dan Bekasi. Kemudian tes masif berikutnya di Bandung Raya.
Hingga saat ini di Indonesia terdapat 579 orang yang positif terjangkit Corona. Sebanyak 49 orang di antaranya meninggal dan 30 sembuh.