TEMPO.CO, Yogyakarta - Juru Bicara Pemerintah DIY untuk Penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih mengungkap alasan tak kunjung diketahuinya status dua pasien dalam pengawasan (PDP) Corona yang telah meninggal dunia pekan lalu.
Berty mengatakan sampel dua pasien PDP Corona yang meninggal di Rumah Sakit Penembahan Senopati Bantul pada 18 Maret 2020 dan di RS Bethesda Yogya pada 21 Maret 2020 itu belum bisa diuji. Padahal sampel sudah dikirim Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta.
BBTKLPP Yogya merupakan laboratorium resmi yang ditunjuk Kementerian Kesehatan untuk pengujian paparan Covid-19.
"Beberapa hari yang lalu BBTKLPP mengalami kekurangan bahan primer (reagen utama) sehingga menunggu kiriman dari pemerintah pusat (untuk pengujian)," ujar Berty Senin 23 Maret 2020.
Berty mengatakan baru hari ini, Senin,23 Maret 2020, bahan primer penguji Covid-19 itu telah tersedia di BBTKLPP Yogyakarta. Butuh waktu sekitar dua sampai tiga hari ke depan untuk proses sampai hasil tes diketahui. Apakah pasien PDP positif terpapar Covid-19 atau tidak.
Dua pasien PDP Corona yang meninggal itu semuanya laki-laki. Satu berusia berusia 69 tahun asal Kecamatan Depok Kabupaten Sleman dan kedua usia 70 tahun asal Bekasi Jawa Barat.
Sebelum masuk kategori PDP, keduanya disebutkan pernah berpergian ke luar Yogya lalu mengalami gejala mengarah terpapar Covid-19, yakni sesak nafas dan batuk.