TEMPO.CO, Bandung -Penutupan area Masjid Salman ITB akibat penyebaran virus Corona terkait dengan sebuah kafe di Bandung. Pemicunya adalah seseorang yang dinyatakan positif Corona dan sempat berinteraksi dengan belasan aktivis masjid di seberang kampus ITB Jalan Ganesha Bandung itu.
Melalui keterangan tertulis, Yayasan Pembina Masjid Salman ITB dan Manajemen Kafe Ngopi Doeloe mengurai kronologinya.
Pada Sabtu 14 Maret 2020, sejumlah aktivis Masjid Salman mengikuti kegiatan diskusi terbatas di Kafe Ngopi Doeloe, Jalan Sangkuriang. Pengisi diskusi pada saat itu ternyata kemudian diketahui positif COVID-19 berdasarkan hasil tes laboratorium yang dikeluarkan Rabu, 18 Maret 2020. Pasien itu telah menjalani isolasi di rumah sakit.
Kabar positif itu baru diterima oleh panitia acara pada Jumat, 20 Maret 2020. Saat itu juga langsung dilakukan pencarian posisi dan kondisi seluruh peserta diskusi yang berjumlah 12 orang.
Seorang diantaranya adalah anggota Asrama Putri Salman ITB yang telah diisolasi di kamarnya dan dalam kondisi sehat. “Statusnya orang dengan kontak erat risiko tinggi bukan positif COVID-19,” kata Ketua Umum YPM Salman, Suwarno, Ahad, 22 Maret 2020.
Khusus bagi anggota Asrama Putri Salman itu, yayasan akan segera merujuknya ke dokter dan tes laboratorium apabila menunjukkan gejala sakit.
Adapun pihak kafe menyatakan telah melakukan segala upaya yang diperlukan untuk mencegah persebaran COVID-19 di area yang menjadi tanggung jawabnya. “Kami senantiasa membersihkan meja, toilet dan segenap fasilitas layanan pengunjung,” kata Alan Prasetya dari Manajemen Ngopi Doeloe Jalan Sangkuriang.
Tim Satuan Tugas Covid-19 Yayasan Pembina Masjid (YPM) Salman Institut Teknologi Bandung memutuskan untuk menutup semua akses ke kompleks masjid itu. Penutupan diberlakukan mulai Sabtu, 21 Maret 2020 pukul 23.59.
“Penutupan hingga 14 hari ke depan,” kata Sekretaris Umum YPM Masjid Salman ITB, Teddy Tedjakusuma memberi konfirmasi, Sabtu malam, 21 Maret 2020.
YPM Salman ITB beranggapan selama rentang waktu antara interaksi dan isolasi sangat dimungkinkan telah terjadi penularan virus Corona di kawasan kompleks Masjid Salman. Karena itu, menurut Teddy, tim satgas memutuskan penutupan seluruh akses alias isolasi. “Termasuk perkantoran dan usaha di dalam kompleks masjid,” kata dia.
Petugas disiapkan untuk menjaga seluruh pintu akses. Seluruh kegiatan di komplek Masjid Salman dihentikan termasuk layanan zakat dan wakaf. Para karyawan dan aktivis masjid dilarang masuk dan diminta bekerja dari rumah. Seluruh area komplek masjid juga akan dibersihkan.
“Akan ada penyemprotan desinfektan,” ujar Teddy sambil menambahkan keputusan penutupan selama 14 hari ke depan itu bisa ditinjau kembali sesuai kondisi persebaran COVID-19 di Indonesia.