TEMPO.CO, Lumajang - Seorang warga Kecamatan Lumajang Kabupaten Lumajang menjadi pasien dalam pengawasan (PDP) di RSUD dr Haryoto yang dicurigai terjangkit virus Corona setelah pulang dari beribadah umrah. Pasien itu, Jumat ini, 20 Maret 2020 berada di ruang isolasi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang, Bayu Wibowo saat ditemui TEMPO di kantornya, Jumat siang ini mengatakan warga Lumajang ini pulang dari umrah pada Ahad, 15 Maret 2020. Warga ini kemudian mengeluhkan demam, batuk dan pilek sehingga dibawa ke RSUD dr Haryoto pada Selasa, 17 Maret 2020. "Ada sesak nafas serta pneumonia kemudian dilaporkan ke Surabaya dan ditetapkan sebagai PDP," kata Bayu menambahkan.
Bayu mengatakan pasien itu kini menjalani perawatan di ruang isolasi. "Rencananya akan dirujuk ke Surabaya atau Malang," kata Bayu. Tim dokter RSUD dr Haryoto, kata Bayu, sudah melakukan tes Swap (pengambilan sampel lendir tenggorokan) dan mengambil sampel darahnya.
Sampel darah maupun Swap itu akan dibawa ke laboratorium di Surabaya untuk diperiksa. "Namun untuk hasilnya positif atau negatif akan menunggu pemberitahuan dari Jakarta."
Bayu mengatakan orang yang ditetapkan sebagai PDP ini belum tentu positif terjangkit virus Corona atau Covid-19. "Masih harus menunggu hasil pemeriksaan laboratorium di Surabaya," ujar Bayu.
Menurut Bayu, paling cepat hasil pemeriksaan laboratorium baru bisa diketahui tiga hari kemudian sejak sampelnya diperiksa. Hal itu, kata Batu, tergantung pada banyak tidaknya sampel yang diperiksa laboratorium.
Dinas Kesehatan Lumajang memantau anggota keluarga pasien ini. "Kami mengawasi anggota keluarganya, dan memantau anggota keluarga selama beberapa hari ke depan." Bayu mengimbau selama masa pemantauan itu, keluarga PDP ini berdiam diri di rumah.