Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Timbang-menimbang Lockdown Hadapi Wabah Corona Ala Pemerintah

image-gnews
Prajurit TNI berjaga di depan Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Kamis 19 Maret 2020. Presiden Joko Widodo memerintahkan Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono segera menyiapkan Wisma Atlet sebagai tempat pelayanan kesehatan bagi pasien yang terjangkit virus corona atau COVID-19 sehingga bisa dipakai pada Senin (23/3/2020). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Prajurit TNI berjaga di depan Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Kamis 19 Maret 2020. Presiden Joko Widodo memerintahkan Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono segera menyiapkan Wisma Atlet sebagai tempat pelayanan kesehatan bagi pasien yang terjangkit virus corona atau COVID-19 sehingga bisa dipakai pada Senin (23/3/2020). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah memastikan karantina wilayah atau lockdown hingga kini belum jadi pilihan dalam mengatasi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Doni Monardo mengatakan Indonesia masih memilih kebijakan imbauan social distancing.

“Masalah lockdown itu tidak usah lagi kita bahas. Kita harus patuh dengan keputusan pemerintah pusat. Bapak Presiden tidak akan memberikan status lockdown, cukup dengan social distancing (pembatasan interaksi sosial),” ujar Doni seusai rapat terbatas dengan presiden lewat video conference, Kamis, 19 Maret 2020.

Sebagai alternatif, pemerintah memilih melakukan rapid test atau tes massal. Kendati, alat rapid test ini belum tersedia di tanah air dan masih dalam proses impor dari beberapa negara.

Istilah lockdown diambil dari bahasa Inggris yang berarti terkunci. Jika dikaitkan dalam istilah teknis dalam kasus Corona atau COVID-19, arti lockdown adalah mengunci seluruh akses masuk maupun keluar dari suatu daerah maupun negara. Tujuannya agar virus Corona tidak menyebar lebih jauh lagi.

Jika suatu daerah dikunci, maka semua fasilitas publik harus ditutup. Mulai dari sekolah, transportasi umum, tempat umum, perkantoran, bahkan pabrik harus ditutup dan tidak diperkenankan beraktivitas. Aktivitas warganya pun dibatasi. Bahkan ada negara yang memberlakukan jam malam. Negara-negara yang menerapkan kebijakan ini adalah Cina, Italia, Denmark, Iran, dan lainnya.

Masyarakat yang khawatir terhadap penyebaran COVID-19 meminta lockdown melalui media sosial. Kemarin, di situs Twitter #Indonesia_LockdownPlease menjadi trending. "Jika lockdown dilakukan maka persiapkan BLT (Bantuan Langsung Tunai) kepada masyarakat menengah kebawah jadi rakyat tetap diperhatikan dengan sikon saat ini, jangan menunggu angka kasus #COVID19 semakin tinggi baru lakukan lockdown. #Indonesia_LockdownPlease," cuit akun @aneztama87.

"Jadi semakin menjadi jadi #Indonesia_LockdownPlease," tulis @AnggiiNaww sambil mengunggah data korban virus corona di Indonesia.

Pasien positif COVID-19 memang semakin bertambah di Indonesia. Per 19 Maret 2020, sudah ada 309 kasus. Dari 309 kasus, 25 orang meninggal. Penambahan jumlah kasus secara signifikan ini tersebar di sejumlah daerah, yang terbanyak masih di DKI Jakarta, yakni 52 pasien positif Covid-19.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tim pakar Gugus Tugas Penanganan Virus Corona atau COVID-19, Wiku Adisasmito, mengatakan langkah karantina total atau lockdown, belum akan diambil pemerintah karena dapat berpengaruh besar pada roda ekonomi masyarakat. "itu memiliki impikasi ekonomi, sosial, dan impikasi keamanan. Oleh karena itu kebijakan itu belum bisa diambil pada saat ini," kata Wiku dalam konferensi pers di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Rabu lalu, 17 Maret 2020.

Wiku mengatakan masyarakat seharusnya sudah paham bahwa Indonesia memiliki pekerja lapangan yang tinggi. Mereka hidup dari menggunakan upah harian. Karena itu, sistem lockdown jika diterapkan, akan sangat berpengaruh kepada mereka. "Itu salah satu yang menjadi kepedulian pemerintah, supaya aktivitas ekonominya bisa tetap berjalan. Dengan lockdown, semua orang ada di rumah dan aktivitas ekonominya sulit berjalan dan itu secara ekonomi berbahaya."

Staf Fakultas Kesehatan Masyarat Universitas Indonesia Pandu Riono mengatakan Indonesia dapat mengatasi Corona tanpa melakukan lockdown. Ia menyebut Indonesia dapat meniru pendekatan yang dilakukan oleh Korea Selatan, yakni meningkatkan kesehatan masyarakat. "Indonesia bisa meniru Korea tanpa melakukan lockdown, dengan penguatan public health, kita bisa atasi pandemik," kata Pandu saat dihubungi, Kamis.

Pandu mengatakan ide dasarnya sederhana. Indonesia harus melakukan penyaringan secara masif dan bisa menjangkau separuh orang yang sudah terkena virus. Setelah itu lakukan isolasi di rumah pada orang itu.

Cara ini, menurut dia, dapat membuat kurva kasus positif Corona lebih landai tanpa melakukan karantina wilayah atau lockdown. "Isolasi hanya yang hasil screening positif saja, karena kemungkinan banyak dan tidak ada gangguan respirasi, bisa diisolasi di rumah atau tempat yang bukan rumah sakit,"

Pandu menyarankan agar Indonesia melakukan tes massal ketimbang metode diagnosis untuk mengetes virus Corona. Alasannya metode diagnosis memerlukan waktu berhari-hari, berbeda dengan tes screening yang cepat membuahkan hasil. "Yang dilakukan sekarang sampai diagnosis. Karena kita tes massal, tidak perlu diagnosis pasti sampai gunakan genom sekuensing dan hasilnya berhari-hari, cukup tes untuk mengetahui apakah ada virus Corona, kita menemukan orang yang bisa diisolasi."

AHMAD FAIZ | DEWI NURITA | EGI ADYATAMA | FIKRI ARIGI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

42 hari lalu

Petugas pemakaman beristirahat usai memakamkan sejumlah jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Minggu, 4 Juli 2021. Jumlah kematian akibat COVID-19 per hari Minggu 4 Juli 2021 mencapai 555 kasus, yang menjadi rekor tertinggi sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.


Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

43 hari lalu

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?


Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

48 hari lalu

Tenaga kesehatan menyiapkan vaksin Inavac atau yang dikenal sebagai Vaksin Merah Putih merupakan vaksin COVID-19 di RSUD Tarakan, Jakarta, Rabu 20 Desember 2023. Dinas Kesehatan DKI Jakarta memprediksi kenaikan kasus Covid-19 bakal terjadi sampai dua pekan ke depan atau bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru. Sebagai langkah antisipasi, Dinas Kesehatan DKI akan terus memantau perkembangan kasus hariannya. Pemerintah fokus mengimbau dan menyediakan vaksinasi dan pemeriksaan PCR gratis. Utamanya, untuk segera melengkapi vaksinasi booster ke-4 dan deteksi dini Covid-19 bagi kelompok rentan. TEMPO/Subekti.
Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.


4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

50 hari lalu

Ilustrasi swab test atau tes usap Covid-19. REUTERS
4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.


Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Wali Kota Depok Mohammad Idris menjelaskan tentang program pemberian makanan tambahan usai rapat paripurna persetujuan DPRD terhadap raperda APBD Kota Depok Tahun 2024 di Gedung DPRD Kota Depok, Rabu 22 November 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.


Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

6 Januari 2024

Para penumpang bus duduk disebelah tanda silang guna menerapkan social distancing saat hari pertama pelonggaran lockdown di Manila, Filipinw, 1 Juni 2020. REUTERS/Eloisa Lopez
Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

Kendati Covid-19 tidak lagi berstatus pandemi jadi endemi Covid-19, tapi masyarakat diimbau agar tetap waspada. Ini istilah saat Covid-19 mewabah.


Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

16 Desember 2023

Orang-orang yang memakai masker berpergian sebelum pemberlakuan lockdown di Singapura, 14 Mei 2021. Singapura kembali menerapkan lockdown setelah ditemukan 24 kasus Covid-19 penularan lokal untuk hari kedua berturut-turut, jumlah harian tertinggi sejak September tahun lalu. REUTERS/Caroline Chia
Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

Kementerian Kesehatan Singapura meminta warganya kembali menggunakan masker di tempat-tempat ramai seiring meningkatnya kasus COVID-19.


Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

14 Desember 2023

Pengendara melintas di Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, Selasa, 12 Desember 2023. Kasus positif covid-19 kembali meningkat. Hal ini terlihat dari data kasus positif yang sebelumnya tercatat 30-40 pasien dalam sepekan, sekarang kasus mingguannya mencapai 267 pasien di periode 28 November sampai dengan 2 Desember 2023. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

Guru Besar FKUI Tjandra Yoga Aditama mendesak pemerintah memperkuat surveilans untuk merespons peningkatan kasus Covid-19.


Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

7 Desember 2023

Dokter kontrak medis pemerintah berpartisipasi dalam aksi mogok kerja di Rumah Sakit Kuala Lumpur di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19) di Kuala Lumpur, Malaysia, 26 Juli 2021. [REUTERS/Lim Huey Teng]
Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

Malaysia mencatatkan kenaikan kasus Covid-19 yang signifikan. Dalam beberapa hari terakhir, Covid-19 di Malaysia naik hingga 57 persen.


Jokowi Klaim RI Masuk 5 Negara yang Sukses Tangani Corona dan Pulihkan Ekonomi

8 Oktober 2023

Presiden Joko Widodo saat memberikan pertanyaan kepada peserta dalam acara penutupan Rapimnas Samawi di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu, 7 Oktober 2023. Saat memberikan sambutan, Jokowi menyampaikan pesan kepada peserta Rapimnas Samawi agar tak terpecah belah meski beda pilihan Pemilu 2024. Menurut Jokowi, berbeda pilihan adalah hal yang wajar dan biasa. Menurutnya jangan sampai hal itu jadi penyebab perpecahan dan kerukunan dalam persaudaraan. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Jokowi Klaim RI Masuk 5 Negara yang Sukses Tangani Corona dan Pulihkan Ekonomi

Presiden Jokowi, mengatakan Indonesia dinilai sebagai satu di antara lima negara di dunia yang berhasil menangani virus corona dan pulihkan ekonomi