TEMPO.CO, Makassar - Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah berencana mengunjungi kegiatan pertemuan umat muslim dunia atau ijtima se-Asia di Desa Pakkatto, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa, pada 19-22 Maret 2020.
Pasalnya, panitia penyelenggara tetap ngotot menggelar kegiatan tersebut. Meskipun penyebaran virus corona ini semakin meningkat di Indonesia. “Kegiatan di Gowa itu ilegal tak berizin,” kata Nurdin, Rabu malam 18 Maret 2020.
Oleh sebab itu, kata dia, pemerintah tengah bernegosiasi dengan panitia penyelenggara agar pertemuan ditunda. Nurdin meminta pertemuan ijtima dibatalkan untuk mencegah penyebaran virus corona.
Para jemaah yang hadir dalam pertemuan itu berasal dari 9 negara. Yakni Pakistan, India, Malaysia, Thailand, Brunei, Timor Leste, Arab Saudi, Bangladesh hingga Philipina. Para peserta juga dari 29 provinsi di Indonesia, sehingga total jemaah yang hadir 8.694 orang. Mereka datang melalui jalur laut dan udara.
Jemaah masuk dengan mudah ke Sulawesi Selatan melalui jalur laut menggunakan Kapal Lambelu di Pelabuhan Soekarno Hatta, Selasa dinihari 17 Maret 2020. Jemaah ini tidak menjalani pemeriksaan dengan ketat masuk ke Kota Makassar. Bahkan pemeriksaan suhu tubuh pun tidak dilakukan.
Sementara itu, Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengaku pertemuan ijtima dunia ditunda setelah pemerintah melakukan koordinasi dengan panitia penyelenggara. “Alhamdulillah, akhirnya sepakat ijtima dunia ditunda pelaksanaannya,” kata Adnan dalam statusnya di media sosial.
Menurut dia, pemerinta Gowa tak henti-hentinya melakukan komunikasi dengan panitia hingga kegiatan ini dibatalkan. “Kita juga sepakat untuk mengisolasi sementara mereka di lokasi sampai menyusun jadwal kepulangan masing-masing,” ucap Adnan. “Pemda tadi pagi sudah mengirim tim kesehatan untuk memeriksa dan melakukan penyemprotan.”