TEMPO.CO, Kendari - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahtermas Provinsi Sulawesi Tenggara yang merupakan satu-satunya fasilitas rujukan bagi penanganan pasien virus Corona kekurangan alat pelindung diri (APD). Padahal saat ini rumah sakit tengah merawat 5 orang dalam pengawasan (ODP) terkait virus Covid-19 ini. Kelimanya saat ini sedang menjalani isolasi.
Direktur Utama RSUD Bahteramas, Sjarief Subijakto, mengatakan akibat kekurangan APD itu, mereka terpaksa menunda jadwal operasi pasien. Menurut Sjarief, APD yang kosong yang sedianya akan digunakan para tenaga medis antara lain masker, jubah, dan kaos tangan.
“Ada lima jadwal operasi yang kami batalkan hari ini, statusnya menunggu esok. Hari ini dua jadwal tetap dilaksanakan karena memang urgen ini operasi bedah tumor,” kata Sjarief di sela-sela rapat koordinasi penanganan virus Corona, di Markas Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara, Rabu, 18 Maret 2020.
Menurut Sjarief, rumah sakit pontang-panting mencari masker. Untungnya, kata dia, rumah sakit sempat mendapatkan bantuan 100 lembar masker dari Pemerintah Kota Kendari dan 50 lembar dari Dinas Kesehatan Provinsi Sultra.
Soal kekurangan itu kata Sjarief, pihaknya sudah menghubungi Jakarta, Surabaya bahkan Makassar, namun lagi-lagi stok masker di daerah ini juga tak tersedia.
Sehingga untuk antisipasi sementara, rumah sakit meminta staf rumah sakit membuat masker yang terbuat dari kain yang dijahit untuk pelindung diri. Untuk jubah tenaga medis pun, kata Sjarief, pihaknya terpaksa menggunakan jas hujan. “Solusinya untuk sementara saya minta jahit masker kain, kalau kotor bisa dicuci dan dipakai," katanya.