Mesty mengatakan perlu juga memikirkan keterlambatan diagnosis di hari pertama dan masih banyaknya kasus yang tak terdeteksi karena terbatasnya pengujian. "Maka angka tersebut mungkin masih bisa bertambah dua sampai tiga kali lipat berdasarkan hasil diskusi tim ahli kemarin (Senin)," ujar dia.
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia, Aman Bhakti Pulungan mengatakan dari proyeksi itu kemudian harus dihitung berapa kemungkinan akan sakit berat dan membutuhkan ruang intensif. Para pakar pun menyimpulkan ruang intensif di RS rujukan tak akan cukup.
"Sehingga RS Rujukan harus ditambah jumlahnya atau kapasitas harus dinaikkan, yang sebenarnya kurang feasible (layak)," kata Aman, yang menjawab pertanyaan Tempo melalui Mesty Ariotedjo.
Maka dari itu, tim ahli kesehatan merekomendasikan bahwa seluruh RS non-rujukan juga harus bersiap menerima pasien Covid-19 dengan menyiapkan ruang isolasi dan alat bantu pernapasan lebih dulu. Tim ahli juga mengusulkan adanya pedoman dan protokol agar Puskesmas dapat berperan sebagai isolasi bagi pasien dalam pengawasan (PDP) dengan gejala ringan.
Selain itu, tim ahli juga meminta Presiden Joko Widodo dan Satgas Covid-19 memastikan keamanan dan keselamatan tenaga penyedia layanan kesehatan. Terutama mereka yang menjadi garda terdepan seperti dokter, perawat, pekerja laboratorium, hingga cleaning service.
Pemerintah diminta menjamin ketersediaan alat pelindung diri yang lengkap dan memadai, termasuk masker dan gaun isolasi yang hingga kini dinilai masih kurang. Selain itu, para ahli juga merekomendasikan panduan penggunaan APD yang jelas dan tegas demi keselamatan dan keamanan tenaga medis.
Ada tiga rekomendasi yang termasuk dalam poin keempat ini, yakni perlunya komunikasi yang baik di seluruh lini layanan kesehatan untuk mengevaluasi dan menangani pasien Covid-19 serta mencegah munculnya episenter baru, kewajiban pemerintah pusat dan daerah memastikan ketersedian logistik (termasuk alat kesehatan dan obat-obatan), dan perlunya penanganan kesehatan mental dan pengelolaan stres bagi pasien Covid-19, ODP, PDP, dan masyarakat.