TEMPO.CO, Jakarta - Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan pemerintah untuk serius mengatasi penyebaran virus corona di Indonesia. SBY pun menyinggung kebijakan lockdown yang dilakukan sejumlah negara lain.
SBY mengaku gembira saat ini negara-negara di seluruh dunia makin serius dan efektif dalam menangani pandemi corona. Dia juga menilai langkah yang dilakukan negara-negara tersebut makin terarah, tegas, dan nyata.
"Sejumlah kota di berbagai negara, bahkan di seluruh negara, dilakukan lockdown. Artinya penduduk dilarang meninggalkan rumah masing-masing atau sangat dibatasi kegiatannya," kata SBY melalui tulisan di akun Facebooknya, Selasa, 17 Maret 2020.
SBY menyebut lockdown juga berarti penutupan tempat-tempat yang mengundang atau membuat manusia berkumpul, termasuk rumah makan, toko-toko, dan tempat-tempat hiburan. Kota dan negara yang di-lockdown juga dinyatakan tertutup dari kedatangan penduduk negara lain.
Menurut SBY, kebijakan ini bertujuan untuk menyelamatkan masyarakat dan manusia. Dia mengakui masyarakat tak nyaman dengan kebijakan ini dan akan timbul kerugian dari sisi ekonomi. "Tetapi kebijakan dan tindakan ini harus diambil. Keselamatan dan kelangsungan hidup manusia di atas segalanya," kata mantan ketua umum Partai Demokrat ini.
SBY mengaku menyambut baik langkah-langkah pemerintah untuk meningkatkan upaya penanganan virus corona. Namun dia juga menilai pemerintah harus melakukan koreksi atas langkah-langkah awal yang dilakukan.
"Mungkin awalnya terlalu percaya diri (over-confident), menganggap enteng (under-estimate), sementara pernyataan sejumlah pejabat saya nilai tidak tepat (misleading)," kata dia.
Namun, SBY menambahkan, itu semua sudah lewat. Positifnya, kata dia, tindakan pemerintah kini makin nyata. Ia mengatakan rakyat akan merasa tenang dan tak panik jika pemerintah melakukan langkah-langkah yang benar, tepat, dan kredibel.
Virus corona dan penyakit yang ditimbulkannya (Covid-19) telah menjangkiti 162 negara di seluruh dunia. Merujuk situs worldmeters.info, per Selasa malam ini tercatat ada 194.725 orang terinfeksi virus corona, dengan 7.894 orang meninggal, dan 81.080 orang sembuh. Beberapa negara telah memberlakukan lockdown, di antaranya Italia, Denmark, Spanyol, Perancis, dan Malaysia.