TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Gugus Tugas Penanganan Corona Doni Monardo mengatakan bahwa pemerintah daerah bisa memanfaatkan hotel di wilayahnya untuk tempat peristirahatan sementara bagi para pembesuk pasien Corona. Cara tersebut merupakan salah satu langkah untuk mengurangi jumlah keluarga yang datang ke rumah sakit.
“Pemerintah daerah kita harapkan siapkan fasilitas di daerah, mungkin ada hotel yang bisa dimanfaatkan, bisa ditata kembali,” kata Doni dalam konferensi pers yang disiarkan di akun Youtube BNPB, Senin, 16 Maret 2020.
Doni mengatakan, pemerintah sudah menyiapkan 192 rumah sakit pemerintah, 132 RS TNI, 65 RS Polri, dan puluhan rumah sakit lainnya untuk menjadi rujukan. Namun, jika kasus Corona makin banyak, butuh kesadaran mengenai siapa yang cukup merawat diri di rumah dan siapa yang perlu dibawa ke rumah sakit.
Selain itu, kata Doni, kepedulian terhadap sesama masyarakat perlu ditingkatkan. Misalnya dengan membantu kerabat yang merupakan buruh harian yang secara finansial bergantung pada penghasilan pada sehari-hari. “Kami sangat berharap kerja sama daerah berikan support,” ujarnya.
Untuk melacak adanya warga yang sudah terpapar, Doni menilai perlu dibentuk tim reaksi cepat dari unsur medis dan dibantu aparat kepolisian, TNI, dan daerah. “Sehingga bisa mendapatkan data dengan mudah siapa yang telah berhubungan,” kata dia.
Dengan begitu, pemerintah juga bisa memberikan informasi paling tidak hingga tingkat desa dan kelurahan bahwa ada warga yang terpapar. Di sini lah, kata dia, peran kepala desa menjadi penting dalam melakukan upaya bersama, seperti membantu keluarga yang sudah menderita virus Corona atau perlu rujukan ke rumah sakit.
Menurut Doni, pemerintah juga telah memperbanyak tim relawan dari Ikatan Dokter Indonesia, fakultas kedokteran dari sejumlah perguruan tinggi, dan relawan medis lainnya untuk menjadi konsultan COVID-19 secara online.