TEMPO.CO, Surabaya - Rumah Sakit Universitas Airlangga (RS Unair), Surabaya, membatasi masyarakat yang ingin memeriksakan diri tes virus corona dalam sehari hanya 100 orang. Pembatasan itu diberlakukan supaya pelayanan berjalan optimal.
"Kami membuat batasan 100 karena kalau lebih dari itu tidak optimal lagi pelayanannya," kata Ketua Satgas Corona RS Unair, Prastuti Asta Wulaningrum, saat memberikan keterangan pers kepada wartawan di RS Unair, Senin, 16 Maret 2020.
Selain alasan tersebut, dia menambahkan, pembatasan itu dilakukan untuk meminimalisasi terjadinya persinggungan antarorang. Sejak poli khusus dibuka sejak pekan lalu, kata dia, sudah ada 550 orang yang sudah memeriksakan diri.
Dari jumlah itu, tiga orang dinyatakan pasien dalam pemantauan (PDP) dan enam orang dalam pemantauan (ODP). "PDP dan ODP ruangannya berbeda-beda. Yang ODP dirawat di ruang isolasi biasa, kalau yang PDP di ruang isolasi khusus," katanya.
Dari pantauan Tempo, puluhan orang mendatangi ruang isolasi khusus yang berada persis di samping Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Unair. Sambil mengisi formulir, mereka antre untuk dipanggil petugas menjalani pemeriksaan tes virus corona
RS Unair merupakan salah satu rumah sakit rujukan yang ditunjuk Kementerian Kesehatan. Dengan penunjukkan itu, dalam sepekan terakhir rumah sakit milik Unair ini diserbu masyarakat umum yang berinisiatif melakukan pemeriksaan.
NUR HADI