TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum terpilih Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY mengatakan wacana menaikkan parliamentary threshold (PT) merupakan rencana yang tak demokratis. Menurutnya ini merupakan upaya mengeliminasi partai papan bawah.
“Katanya ada upaya untuk mengeliminasi partai yang mungkin ada di papan bawah begitu. Nah yang jelas kita harus punya tekad, berupaya agar tetap diberikan ruang kepada parpol untuk tetap mengabdi negeri ini,” ujar AHY dalam pidato perdananya sebagai Ketua Umum Demokrat di JCC, Senayan, Jakarta, Ahad 15 Maret 2020.
AHY menyebut Indonesia adalah negara majemuk dengan banyak perbedaan. Hal tersebut, kata dia, harus diakomodasi, baik dalam partai politik atau pun dalam organisasi nonparpol yang ada.
“Karena kalau semangatnya mengeliminasi saja tentu kita sesungguhnya kehilangan semangat demokrasi itu sendiri,” tuturnya.
Adapun kompetisi, menurutnya, adalah hal yang lazim dalam demokrasi. AHY mengatakan Indonesia selalu menyambut kontestasi politik setiap lima tahun. Ia bahkan mengaku terkadang lelah dengan kontestasi tersebut.
Namun menurutnya, keniscayaan tersebut harus disiapkan dengan baik. Dan jangan sampai terjadi winner takes all, atau yang menang memborong semuanya. “Kalau yang menang atau yang kuat mengambil semua mengeliminasi yang lemah yang kecil, rasanya ini kurang berkeadilan,” kata putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono ini.
Untuk itu AHY menyerukan kepada kader Partai Demokrat memperjuangkan hak mereka untuk tetap eksis, berkompetisi, dan berjuang untuk mengabdi kepada masyarakat. AHY pun mengajak partai lain untuk membangun kebersamaan.
Karena itu AHY menyatakan siap berkomunikasi dengan partai-partai lain untuk membawa pesan tersebut. ”Saya akan menjadi yang terdepan untuk menjadi ambassador, siap bersilaturahmi dengan parpol lain, dengan berbagai elemen bangsa lainnya tunjukkan bahwa Partai Demokrat punya itikad yang baik,” kata dia.