INFO NASIONAL — Dalam upaya pencegahan penyebaran corona (Covid-19) ke Indonesia, Menteri BUMN Erick Thohir meninjau langsung operasional Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Peninjauan kemudian dilakukan terhadap kegiatan pengawasan suhu tubuh di area kedatangan internasional, di mana di area ini terdapat beberapa jalur penumpang untuk pemeriksaan dengan thermal scanner dan thermo gun.
Apabila penumpang internasional yang baru tiba terdeteksi memiliki suhu tubuh di atas 38 derajat celsius, maka akan diberikan bantuan lebih lanjut oleh kantor Kesehatan Pelabuhan.
Baca Juga:
“Pengawasan yang dilakukan di Soekarno-Hatta itu merupakan salah satu upaya meminimalisasi risiko penyebaran corona ke Indonesia. Flow dari mulai masuk bahkan kedatangan, kita coba minimize risiko dengan alat besar dan kecil,” ujar Menteri BUMN, Erick Thohir di Jakarta, Rabu, 12 Maret 2020.
Menteri BUMN menuturkan harus dilakukan sinergitas di antara seluruh pihak dalam melakukan penanganan. Di samping itu, layanan ke masyarakat harus tetap bisa maksimal.
Sementara itu, Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, mengatakan penyebaran global virus corona memang menghadirkan tantangan, namun dampaknya diharapkan berlum terlalu besar bagi kinerja PT Angkasa Pura II. Hal ini karena bandara-bandara PT Angkasa Pura II lebih banyak melayani penerbangan rute domestik dibandingkan dengan internasional.
Baca Juga:
“Rute domestik di bandara PT Angkasa Pura II mencapai 75 persen, sementara itu internasional hanya 25 persen. Seperti kita ketahui, penyebaran global corona ini lebih berdampak pada penerbangan internasional. Karena rute domestik kami jauh lebih banyak, maka dampak belum dirasa terlalu besar,” kata Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin.
Adapun sepanjang Januari 2020 pergerakan penumpang di 19 bandara PT Angkasa Pura II tercatat 8,01 juta penumpang atau relatif stabil dibandingkan dengan Januari 2019 sebanyak 8,06 juta penumpang. “Bahkan, pada Februari 2020 jumlah penumpang naik 0,09 persen dibandingkan dengan Februari 2019 atau dari 7,012 juta penumpang menjadi 7,018 juta penumpang. Khusus di Maret 2020, kami perkirakan turun tipis 0,93 persen dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu,” ucapnya.
Adapun pergerakan pesawat diperkirakan juga meningkat, di mana proyeksi pada Kuartal I/2020 bisa mencapai 203.064 pergerakan atau naik 9 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. “Maskapai nasional diperkirakan menyiapkan kapasitas lebih banyak untuk penerbangan domestik, sehingga jika permintaan penerbangan rute domestik mulai tumbuh maka kapasitas sudah tersedia,” tuturnya. (*)