TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto gencar menemui pimpinan partai politik belakangan ini. Dalam setiap pertemuan, omnibus law Rancangan Undang-undang Cipta Kerja dan RUU Perpajakan selalu menjadi topik pembicaraan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu tak membantah saat ditanya apakah pertemuan-pertemuan itu demi memuluskan pembahasan omnibus law di Dewan Perwakilan Rakyat.
"Tentu harapannya pembahasan akan lebih mengerucut nanti pada saat dimulainya sidang di parlemen," kata Airlangga di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis malam, 12 Maret 2020.
Dia mengatakan, situasi politik dan global saat ini penuh tantangan. Maka dari itu dia menilai soliditas dan stabilitas politik menjadi faktor penting saat ini. Dia mengatakan stabilitas itu hendak dicapai melalui silaturahmi antarpartai.
Airlangga mengatakan reformasi secara struktural diperlukan saat ini. Dia menyebut kepentingan politik masih akan panjang, tetapi reformasi struktural ini mendesak. "Yang paling mendesak saat sekarang adalah structural reform. Nah structural reform itu melalui omnibus yang ada dua, Perpajakan dan Cipta Kerja," ujar Airlangga.
Airlangga telah bertemu dengan sejumlah pimpinan partai politik, di antaranya Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman, dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Pada Kamis malam tadi, Airlangga bertemu dengan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan dan jajaran partainya. Politikus senior PAN, yang juga mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian juga hadir di pertemuan.
"Pak Hatta Rajasa yang juga dulu menangani masalah perekonomian, jadi dalam diskusi itu menyepakati stuctural reform," kata Airlangga.