TEMPO.CO, Solo - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta semua pihak untuk terus berupaya dan berdoa agar wabah corona segera teratasi. Ini diungkapkan setelah pasien kasus 25 virus corona di Indonesia yang merupakan seorang warga negara asing meninggal karena penyakit komplikasi yang dideritanya.
"Sebagai orang beragama harus banyak berdoa, ada hal-hal yang di luar kemampuan manusia," kata Ma'ruf saat menghadiri Dies Natalis ke-44 Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Rabu 11 Maret 2020. Menurut Ma'ruf, dia selalu menganjurkan ke banyak pihak untuk selalu berdia agar terjaga dari wabah penyakit, termasuk corona.
Selain itu, usaha-usaha yang dilakukan untuk mengatasi wabah tersebut harus dilakukan secara optimal. "Pemerintah telah melakukan tiga kebijakan," katanya. Kebijakan pertama adalah memperketat pengawasan di pintu masuk, seperti bandara dan pelabuhan.
Kedua adalah menyediakan fasilitas perawatan untuk para pasien yang terpapar virus Covid 19 atau corona. "Memperbanyak rumah sakit yang dilengkapi dengan ruang isolasi," ujar Ma'ruf.
Langkah ketiga yang telah dilakukan pemerintah menurutnya penyediaan obat-obatan yang dibutuhkan untuk penanganan wabah tersebut. "Termasuk penyediaan bahan makanan pokok untuk masyarakat," kata Ma'ruf.
Sebelumnya, Juru Bicara Pemerintah untuk penanggulangan Virus Corona atau COVID-19, Achmad Yurianto mengatakan pasien kasus 25 kasus corona meninggal karena penyakit komplikasi yang dideritanya. "Corona membuat kondisnya semakin memburuk," kata Yurianto di Kantor Presiden, di Jalan Medan Mereka, Jakarta Pusat, Kamis, 11 Maret 2020.
Yurianto mengatakan pasien perempuan berusia 53 tahun itu meninggal tadi malam, Selasa, 10 Maret 2020 sekitar pukul 02.00 WIB. Pasien ini masuk ke rumah sakit sudah dalam keadaan sakit berat.
Warga Negara asing itu menderita penyakit diabetes, hipertensi, hipertiroid, dan penyakit paru obstruksi menahun dan sudah cukup lama diderita.