Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sultan HB X Minta Belanda Tak Hanya Kembalikan Keris Diponegoro

image-gnews
Presiden Jokowi (tengah) dan Raja Belanda Willem Alexander (dua dari kiri) didampingi Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti melihat keris Pangeran Diponegoro di sela kunjungan kenegaraan di Istana Bogor, Selasa, 10 Maret 2020. Keris yang dinamai Kyai Nogo Siluman diserahkan sebagai hadiah untuk Raja Willem I pada 1831. ANTARA/Sigid Kurniawan
Presiden Jokowi (tengah) dan Raja Belanda Willem Alexander (dua dari kiri) didampingi Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti melihat keris Pangeran Diponegoro di sela kunjungan kenegaraan di Istana Bogor, Selasa, 10 Maret 2020. Keris yang dinamai Kyai Nogo Siluman diserahkan sebagai hadiah untuk Raja Willem I pada 1831. ANTARA/Sigid Kurniawan
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mengapresiasi langkah kerajaan Belanda yang mengembalikan Keris Diponegoro.

"Yang penting kan keris itu kembali, perkara mau disimpan di mana terserah, di Museum Nasional juga enggak papa," kata Sultan usai menerima kunjungan raja dan ratu Belanda di Keraton Rabu, 11 Maret 2020.

Sultan hanya berharap pengembalian keris sebagai pusaka kuno leluhur bangsa Indonesia itu bisa menjadi jalan untuk niat baik pengembalian benda-benda bersejarah lain.

"Ya harapan saya, tidak hanya keris. Tapi juga seperti naskah naskah kuno atau barang yang lain juga memungkinkan dikembalikan," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sultan menilai barang seperti keris merupakan pusaka yang bernilai di kalangan masyarakat Jawa.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan keris milik Pangeran Diponegoro yang dikembalikan oleh Raja Belanda Willem-Alexander akan disimpan di museum. Meski begitu, Retno mengaku belum tahu persis lokasi museum yang akan dipilih.

"Pastinya disimpan dengan baik di museum. Tapi itu nanti apa namanya, Pak Dirjen Kebudayaan yang akan lebih detail mengenai barang itu akan ditaruh di mana," kata Retno saat ditemui di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa, 10 Maret 2020.

Keris ini dikembalikan pada 3 Maret lalu oleh pemerintah Belanda kepada Presiden Joko Widodo, lewat Duta Besar Belanda untuk Indonesia. Hari ini, saat Raja Belanda Willem-Alexander dan Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti mengunjungi Jokowi di Istana Bogor, keris ini dipertunjukan.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

5 hari lalu

Suasana Open House Lebaran yang digelar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa 16 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi


Ribuan Warga Mengantre dari Pagi Demi Bisa Salami Sultan HB X Saat Open House

7 hari lalu

Suasana Open House Lebaran yang digelar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa 16 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Ribuan Warga Mengantre dari Pagi Demi Bisa Salami Sultan HB X Saat Open House

Ribuan warga tampak berbaris mengular untuk bertemu Sultan HB X untuk open house sejak pagi hingga jelang tengah hari, Selasa 16 April 2024


Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

9 hari lalu

Prosesi Grebeg Syawal yang digelar Keraton Yogyakarta di Masjid Gedhe Kauman Kamis 11 April 2024. Dok.istimewa
Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

Tahun ini, tradisi Grebeg Syawal tidak lagi diperebutkan tapi dibagikan oleh pihak Keraton Yogyakarta. Bagaimana sejarah Grebeg Syawal?


78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

20 hari lalu

Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X menyebar udik-udik bagian dari acara Kondur Gongso di Masjid Agung Gedhe, Yogyakarta, (23/1). Upacara Kondur Gongso merupakan upacara dalam menyambut Maulud Nabi. TEMPO/Subekti
78 Tahun Sultan Hamengkubuwono X, Salah Seorang Tokoh Deklarasi Ciganjur 1998

Hari ini kelahirannya, Sri Sultan Hamengkubuwono X tidak hanya sebagai figur penting dalam sejarah Yogyakarta, tetapi juga sebagai tokoh nasional yang dihormati.


194 Tahun Lalu Pangeran Diponegoro Ditangkap Belanda, Ini Kilas Peristiwanya

26 hari lalu

Pangeran Diponegoro. ikpni.or.id
194 Tahun Lalu Pangeran Diponegoro Ditangkap Belanda, Ini Kilas Peristiwanya

Pangeran Diponegoro ketika itu bersedia menyerahkan diri dengan syarat sisa anggota laskarnya yang tersisa dibebaskan.


Tak Beri Wejangan Khusus soal Kemenangan Prabowo-Gibran, Sultan HB X: Semoga Sukses Jalankan Tugas

33 hari lalu

Raja Keraton Yogya Sri Sultan HB X saat melaunching Museum Kereta Keraton Yogyakarta yang kini berganti nama menjadi Kagungan Dalem Wahanarata Selasa (18/7). Dok.istimewa
Tak Beri Wejangan Khusus soal Kemenangan Prabowo-Gibran, Sultan HB X: Semoga Sukses Jalankan Tugas

Gubernur DIY Sultan HB X turut memberi selamat kepada Prabowo-Gibran atas kemenangan pemilu presiden 2024.


Peran 4 Tokoh Deklarasi Ciganjur: Megawati, Gus Dur, Amien Rais, dan Sultan HB X

51 hari lalu

Duduk dari kiri ke kanan: Sri Sultan Hamengkubuwono X, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Megawati dan Amien Rais pada momentum Deklarasi Ciganjur, kediaman Gus Dur, 10 November 1998. (Repro buku Gerak dan Langkah)
Peran 4 Tokoh Deklarasi Ciganjur: Megawati, Gus Dur, Amien Rais, dan Sultan HB X

Simak peran empat tokoh Deklarasi Ciganjur Megawati, Gus Dur, Amien Rais, Sultan HB X untuk mengakhiri pemerintahan Orde Baru. Berikut 8 pemikirannya.


Safari Politik Hadi Tjahjanto Usai Jadi Menko Polhukam: Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X

57 hari lalu

Menko Polhukam yang baru dilantik, Hadi Tjahjanto berjabat tangan dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu 21 Februari 2024. TEMPO/Subekti.
Safari Politik Hadi Tjahjanto Usai Jadi Menko Polhukam: Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X

Usai dilantik menjadi Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto langsung melakukan sejumlah safari politik. Temui Ketua Umum PBNU, Mahfud Md, dan Sultan HB X.


Temui Sultan HB X Usai Dilantik, Hadi Tjahjanto: Sowan Biasa

59 hari lalu

Menkopolhukam Hadi Tjahjanto usai pertemuan dengan Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Keraton Yogyakarta Jumat petang (23/2). Dok.istimewa
Temui Sultan HB X Usai Dilantik, Hadi Tjahjanto: Sowan Biasa

Pertemuan dengan Sultan HB X ini, merupakan kunjungan pertama Hadi Tjahjanto setelah dilantik sebagai Menkopolhukam


Soal Minta Bertemu Megawati, Jokowi: Silaturahmi dengan Tokoh Bangsa Itu Baik

15 Februari 2024

Presiden Joko Widodo meninjau mobil BYD pada pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis 15 Februari 2024. IIMS tahun ini membidik 470 ribu pengunjung selama 11 hari dan transaksi Rp5,3 triliun atau naik dari IIMS 2023 sebesar Rp5,2 triliun. TEMPO/Tony Hartawan
Soal Minta Bertemu Megawati, Jokowi: Silaturahmi dengan Tokoh Bangsa Itu Baik

Jokowi tidak membenarkan atau membantah kabar dia meminta Sri Sultan untuk memperantarai dirinya dan Megawati.