TEMPO.CO, Bandung - Gempa Sukabumi berkekuatan 5,1 Magnitudo menerjang pada Selasa sore lalu, 10 Maret 2020, menyebabkan tiga orang terluka dan 52 rumah rusak.
Sekretaris Daerah Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja mengatakan BPBD (Badan Penanggulanan Bencana Daerah) Jabar sedang berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Sukabumi untuk mendata jumlah korban dan kerusakan.
"Supaya bantuan bisa segera diturunkan kepada warga terdampak maupun yang mengungsi,” katanya seperti dikutip dari keterangan tertulisnya hari ini, Rabu, 11 Maret 2020.
Kerusakan akibat gempa Sukabumi secara detil adalah 17 rumah rusak berat, 17 rumah rusak sedang, dan 18 lainnya rusak ringan.
Mayoritas korban dan kerusakan mayoritas berada di Kabupaten Sukabumi. Tak ada korban jiwa akibat gempa tersebut.
Menurut Setiwan, bantuan bagi tengah dikirimkan. Dinas Sosial Jabar sudah bersiaga menyalurkan bantuan, juga Dinas Kesehatan.
Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BPBD Jawa Barat Budi Budiman Wahyu mengatakan data dampak kerusakan akibat gempa Aukabumi sementara duperoleh dari 4 kecamatan di Kabupaten Sukabumi.
“Data sementara terdampak gempa yang kami rekap dari tim asessment di lokasi kejadian sampai pukul 22.06 WIB,” ucapnya dalam keterangan tertulisnya pada Selasa lalu, 10 Maret 2020.
Adapun BPBD Jawa Barat mencatat warga yang terkena gempa Sukabumi sementara ini tercatat 62 keluarga atau setara 182 jiwa.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono mengatakan gempa terjadi sekitar pukul 17.18 WIB.
“Episenter gempabumi terletak pada koordinat 6.81 LS dan 106.66 BT , atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 23 km arah Timur Laut Kota Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, ada kedalaman 10 km,” kata dia pada Selasa, 10 Maret 2020.
Rahmat mengatakan gempa itu berjenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar lokal.
BMKG pun mencatat gempa terasa paling kuat di Cikidang, Ciambar, Cidahu, serta Kalapa Nunggal dengan paramter IV-V MMI, yakni getaran terasa hampir semua penduduk.
Lalu di Pangarangan, Bayah III MMI, getaran terasa nyata dalam rumah, getaran mirip truk lewat. Di Citeko, Cukaumi II-III MMI, gataran dirasakan beberap orang, benda ringan yang digantung bergoyang. Gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
BMKG mencatat, terjadi gempa pendahuluan dengan kekuatan 3,1 Magnitudo pada Selasa, 10 Maret 2020, pukul 17.09.
Di hari yang sama hingga pukul 19.15 BMKG mencatat terjadi satu kali gempa susulan dengan kekuatan 2,4 Magnitudo.