Berli mengatakan, petugas kesehatan dari Dinas Kesehatan setempat dan provinsi, hingga petugas Puskesmas diterjunkan untuk melakukan pelacakan.
“Kejadian kaya Depok kemarin. Saya perintahkan yang dari provinsi melacak petugas rumah sakit yang kontak karena skalanya besar. Kedua, dari Dinas Kesehatan Kota Depok itu melacak kontak yang dari pasien yang 2 oran begitu. Kemudian, dari Puskesmas memberikan penyuluhan pada masyarakat sekitar supaya tidak panik,” kata Berli.
Berli mengatakan, dari penelusuran riwayat kontak tersebut, diantaranya petugas rumah sakit yang sempat merawat pasien Kasus 1 dan 2 menjalani karantina. “Beberapa orang bahkan di rumahkan oleh perusahaan tempat dia bekerja. Ada juga petugas rumah sakit, sama direktur Rumah Sakitnya dirumahkan,” kata dia.
Berli mengatakan, pemantauan yang dilakukan juga tidak hanya pada kontak dengan pasien kasus positif. Pemantauan dilakukan dengan menjaringnya dari call center yang dibuka pemerintah Jawa Barat.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil misalnya sudah meminta daerah membuka call-center untuk menerima pengaduan dan laporan warga soal virus Corona. Hingga saat ini misalnya, baru 13 kabuapten/kota di Jawa Barat yang membuka call center.