TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan akhirnya menjelaskan tujuannya bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana pada Jumat, 6 Maret 2020. Menurutnya saat itu ia mengundang Jokowi untuk menghadiri pelantikan pengurus baru PAN.
“Saya mengundang presiden sebagai pimpinan negara menghadiri pelantikan pengurus baru PAN hasil kongres di Kendari,” kata Zulkifli alias Zulhas selepas pertemuan dengan pengurus DPP NasDem di kantor DPP NasDem, Jakarta, Selasa 10 Maret 2020.
Mulanya Zulhas enggan menceritakan perihal pertemuan tersebut. Saat ditanyai wartawan mengenai ini, ia mengacungkan telunjuk di depan mulutnya. Namun ia akhirnya ia menjawab karena sudah terlanjur bocor.
“Ya saya memang kemarin tidak untuk dipublikasi. Makanya saya cuma jawab begini (mengacungkan jari di mulut). Tapi, ya sudah bocor,” ucapnya.
Sebelumnya usai pertemuan tersebut Zulkifli Hasan berlari menghindari wartawan seusai bertemu Jokowi secara tertutup. Dia buru-buru menuju ke mobilnya di parkiran. Dari dalam mobil, dia hanya melambaikan tangan dan tersenyum lalu berlalu.
Informasi lainnya, menurut Wakil Ketua Umum PAN demisioner Viva Yoga Mauladi, pada pertemuan itu Zulhas dan Jokowi berdiskusi tentang kondisi bangsa saat ini yang memerlukan solusi cepat dan tepat. Menurut dia, mereka juga berdiskusi mengenai rencana revisi Undang-undang Pemilu.
Viva tak merinci lebih lanjut kondisi bangsa yang dia maksud, serta catatan partainya untuk revisi UU Pemilu. Adapun Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno hanya mengatakan pertemuan itu sebagai silaturahmi.
FIKRI ARIGI | BUDIARTI UTAMI PUTRI | DEWI NURITA