TEMPO.CO, Yogyakarta-Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X genap jumeneng atau bertahta selama 32 tahun menurut tarikh Jawa atau 31 tahun berdasar tarikh Masehi pada Maret 2020. Dalam peringatan yang digelar di Bangsal Pagelaran Keraton Yogya Sabtu petang 7 Maret 2020, sultan yang juga Gubernur DIY itu sempat menyinggung wabah virus corona yang kini mengancam manusia di puluhan negara.
"Kepada para penyelenggara negara di zaman Kalatidha yang penuh ketidakpastian, hendaknya selalu eling lan waspada (ingat dan waspada) dalam mengantisipasi cepatnya perubahan. Termasuk terhadap dampak kegaduhan yang disebabkan isu berjangkitnya penyakit karena corona," kata Sultan.
Ngarsa Dalem menuturkan, selain perlunya proteksi atas wabah itu, juga harus ada kebijakan afirmatif menangani dampak yang ditimbulkan. "Terutama dampak di bidang pariwisata dan industri yang bahan bakunya banyak tergantung dari Cina," ujarnya.
Gusti Kanjeng Ratu Hayu, Ketua Panitia Tingalan Jumenengan Dalem, menuturkan peringatan menjadi tahun yang monumental bagi Keraton Yogyakarta untuk kembali merefleksikan perjalanan 32 tahun dari sebuah kekuasaan yang mewarnai peradaban. Salah satu wujudnya berupa pameran busana bertajuk Abalakuswa : Hadibusana Keraton Yogyakarta di Bangsal Pagelaran Keraton Yogyakarta.
Pameran akan berlangsung sejak 8 Maret hingga 4 April 2020. Jam kunjung ke pameran akan dibuka setiap hari Senin-Minggu dengan waktu kunjungan Senin-Kamis: 09.00-16.00 serta Jumat, Sabtu, Minggu pada pukul 09.00-21.00 WIB.
Adapun tiket masuk ke venue pameran sebear Rp 5.000.
Baca Juga:
Gelaran Pameran sendiri akan diisi degan serangkaian workshop batik, berbusana Jawa, dan diskusi bertema Busana dan Peradaban di Keraton Yogyakarta. Selain itu, juga akan digelar pementasan Beksan Trunojoyo pada 25 Maret dan wayang purwa pada 4 April 2020. Kedua gelaran ini juga terbuka untuk masyarakat umum hanya dengan membeli tiket masuk ke venue pagelaran saja.
PRIBADI WICAKSONO