TEMPO.CO, Pangkalpinang - Keuskupan Pangkalpinang mengeluarkan imbauan kepada umat Katolik di Bangka Belitung untuk tidak menyentuh salib pada upacara penghormatan dalam ibadat Jumat Agung. Larangan tersebut dikeluarkan untuk mencegah sekaligus mewaspadai penyebaran virus Corona.
Uskup Pangkalpinang, Mgr Adrianus Sunarko, mengatakan mengeluarkan larangan menyentuh salib tersebut setelah mereka berkonsultasi dengan tim dokter yang tergabung dalam Komunitas Medik Katolik Indonesia (KMKI).
"Umat dipersilahkan untuk berlutut dan menundukkan kepala saja tanpa menyentuh salib saat upacara penghormatan salib dalam ibadat Jumat Agung untuk tahun 2020 ," ujar Adrianus kepada wartawan, Sabtu, 7 Maret 2020.
Adrianus menuturkan umat Katolik tetap bisa beribadat di gereja. Namun, dia menyarankan umat Katolik yang mengalami sakit demam, batuk, dan pilek disarankan untuk tetap tinggal di rumah.
"Air suci di pintu masuk gereja sebaiknya tidak disediakan. Dan untuk salam damai sebaiknya diganti dengan merapatkan kedua tangan sambil menundukkan kepala. Hal yang sama juga berlaku untuk ucapan selamat hari Minggu saat masuk atau keluar gereja," ujar dia.
Menurut Adrianus, para petugas gereja dan umat Katolik diminta untuk memperhatikan keberhasilan tangan. Dan pelayan komuni suci, kata dia, diharapkan mencuci tangannya dengan air dan sabun atau sanitizer.
Adrianus mengatakan umat Katolik diminta tidak panik berlebihan atau acuh tak acuh terhadap wabah Corona. Sebaiknya, kata dia, umat menjaga dan memperhatikan kesehatan, meningkatkan pengetahuan serta berbagi informasi secara benar dan bertanggung jawab terkait Corona. "Umat Katolik juga dilarang melakukan penimbunan bahan kebutuhan pokok karena hal tersebut merugikan orang banyak, terutama saudara kita yang kurang mampu," ujar dia.