TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni atau PA 212, Bernard Abdul Jabbar, mengatakan akan kembali menggelar aksi di depan Kedutaan Besar India pada Jumat pekan depan, 13 Maret 2020. "Ya insya Allah akan gelar aksi lagi Jumat depan," kata Bernard kepada Tempo, Sabtu, 7 Maret 2020.
Bernard mengatakan, aksi tersebut menuntut pertanggungjawaban pemerintah India atas insiden penyerangan dan kekerasan terhadap umat Islam di sana. Selain itu, PA 212 dan sejumlah ormas yang mengikuti aksi juga akan meminta klarifikasi kepada Duta Besar India Pradeep Kumar Rawat. "Meminta klarifikasi pernyataan Dubes yang menanggap aksi kemarin itu radikal," ujarnya.
Mengenai rencana sweeping warga negara India yang disampaikan Ketua PA 212 Slamet Maarif, Bernard enggan menanggapinya. "Siapa yang mau sweeping? Itu mah gorengan media saja sebagaimana banyak pemberitaan demikian. Coba saja tanya langsung ke Ketua PA 212," kata dia.
Ia melanjutkan, "kami cuma minta pemerintahan India bertanggung jawab terhadap pembantaian dan pembunuhan kaum muslimin."
Sebelumnya, PA 212 bersama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama dan Forum Pembela Islam mengadakan aksi unjuk rasa di depan Kantor Kedubes India di Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, pada Jumat kemarin.
Aksi diadakan menyusul kekerasan yang dialami umat muslim di India. Pengunjuk rasa mendesak pemerintah India mencabut Undang-Undang Kewarganegaraan yang diduga menjadi pemicu kelompok Hindu radikal melakukan berbagai tindakan persekusi terhadap umat Islam di sana.