TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman menilai pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lebih banyak retorika dan gimik.
Salah satu yang ia contohkan adalah pernyataan Ketua KPK Firli Bahuri yang akan mengejar buronan Harun Masiku sampai tertangkap. Menurut dia, ini bukan pernyataan pemimpin yang berintegritas.
“Kemudian pimpinan KPK sekarang ini lebih banyak retorika, lebih banyak pada posisi gimik juga. Ini lah yang kemudian terus terang saja mengecewakan,” kata Boyamin dalam diskusi Opini, di Ibis Tamarin, Jakarta, Jumat 6 Maret 2020.
Pernyataan Firli, yang menyebut akan mengejar Harun Masiku sampai tertangkap menurutnya tak mencerminkan pemimpin berintegritas. Seharusnya, kata dia, Firli mematok jangka waktu kapan KPK akan menangkap Harun.
“Kalau penegak hukum yang berintegritas pasti ngomong, saya akan tangkap dalam jangka waktu maksimal enam bulan. Kalau gagal saya akan mundur, itu baru pemimpin. Ini mengatakan sampai tertangkap, kalau sampai kiamat enggak tertangkap mau apa,” kata dia.
Sebelumnya Firli mengatakan KPK masih mengejar Harun. KPK, kata dia, terus melacak keberadaan calon anggota legislatif dari PDIP ini di lokasi yang dicurigai tempat ia bersembunyi.
Ia mengatakan tak memasang target kapan akan bisa menangkap Harun. "Saya tidak pernah bicara menargetkan waktu tangkap orang. Tangkap orang itu ibarat cari jarum dalam sekam," katanya.