TEMPO.CO, Jakarta-Fakultas Kedokteran Universitas Jember membuka layanan Pojok Siaga Corona Virus 19 (Poscovid) di Gedung Dekanat lantai 1, Kamis, 5 Maret 2020. Layanan ini sebagai salah satu respon Universitas Jember dalam menanggulangi penyebaran virus corona COVID-19 di lingkungan kampus Tegalboto.
“Ini juga dapat diakses oleh seluruh masyarakat Jember dalam mencari informasi perihal virus corona. Melalui Poscovid ini kami bermaksud memberikan layanan edukasi kesehatan kepada masyarakat supaya tidak sampai tertular virus corona,” ujar Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Jember Supangat melalui siaran pers.
Supangat berharap, melalui layanan informasi dan konsultasi ini masyarakat memiliki saluran resmi terkait informasi mengenai virus corona. “Saya harap pembukaan Poscovid ini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat luas pada umumnya dan juga Universitas Jember dalam pencegahan penularan visus corona,” kata dia.
Cholis Abrori, penanggung jawab layanan, mengatakan Poscovid melibatkan tujuh orang dokter spesialis dan 20 orang mahasiswa. Hal ini bertujuan agar pasien mendapatkan informasi langsung dari ahlinya dan dapat dilakukan tindakan langsung manakala diperlukan. "Harapannya jika ada pasien yang kemungkinan terinfeksi dapat segera dilakukan tindakan pertama agar tidak sampai menularkan pada yang lain,” katanya.
Cholis meminta masyarakat tidak perlu heboh dalam merespon penyebaran Virus Corona, apalagi sampai memborong masker. Yang lebih penting, menurutnya, adalah menjaga pola hidup sehat dan makan-makanan sehat dan bergizi. “Borong masker dengan harga yang mahal tetapi makanan yang bergizi tidak terbeli. Ini perilaku yang justru akan menimbulkan masalah.” ujarnya.
Sebetulnya penggunaan masker, kata dia, tidak hanya karena virus corona saja. Namun penyakit lainnya seperti influenza dan TBC pencegahannya juga harus dengan mengenakan masker karena memiliki pola penyebaran sama seperti virus corona.
“Tetapi tidak semua orang perlu mengenakan masker. Yang perlu memakai masker itu adalah yang sudah dinyatakan positif. Mereka yang pernah melakukan kontak dengan orang yang positif corona atau mereka yang baru pulang dari negara-negara terjangkit virus corona,” ujar Cholis.
DAVID PRIYASIDARTA