TEMPO.CO, Jakarta-Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap warga India bisa mencontoh Indonesia dalam membangun toleransi antarumat beragama. "Kita menginginkan agar India bersikap seperti kita indonesia, yaitu membangun toleransi, moderasi di dalam beragama," kata Ma'ruf di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu, 4 Maret 2020.
Ma'ruf mengatakan, sebagai sesama negara majemuk, moderasi beragama semestinya bukan hanya berlaku pada agama Islam. "Tapi semua agama yang moderat. Sehingga bisa menjaga harmoni dan hubungan kerukunan," kataya.
Kerusuhan mulai melanda India setelah pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi mengusulkan Undang-Undang Amendemen Kewarganegaraan, yang akan memberikan peluang kewarganegaraan India bagi non-muslim.
Pemerintah Modi menegaskan undang-undang itu diperlukan untuk membantu melindungi hak-hak minoritas teraniaya dari Afganistan, Bangladesh, dan Pakistan yang mayoritas muslim dan menetap di India sebelum 2015, seperti yang dilaporkan Reuters.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia, seperti Kantor Komisi Tinggi Hak Asasi Manusia PBB mengecam undang-undang itu sebagai "diskriminatif secara fundamental" terhadap Muslim India, yang mengisi sekitar 14 persen dari populasi India, atau 180 juta orang. Protes mendukung atau anti-undang-undang terpecah dan menjadi konflik sektarian antara Hindu dan Islam.