Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Di Balik Penolakan Harlah NU di Masjid Gedhe Kauman

image-gnews
Puluhan tenda tetap dibangun untuk acara Muslim.United di halaman Masjid Kauman Yogya walau tak kantongi izin Keraton Yogya. Tempo/Pribadi Wicaksono
Puluhan tenda tetap dibangun untuk acara Muslim.United di halaman Masjid Kauman Yogya walau tak kantongi izin Keraton Yogya. Tempo/Pribadi Wicaksono
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Yogyakarta gagal menggelar pengajian akbar peringatan Hari Lahir atau Harlah Nahdlatul Ulama ke-94 yang rencana awal akan digelar di Masjid Gedhe Kauman Kota Yogyakarta, Kamis, 5 Maret 2020.

Sebagai gantinya, acara itu akhirnya diputuskan digelar di kampus Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) di Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta.

“Pemindahan lokasi pengajian setelah melalui berbagai pertimbangan melihat situasi dan kondisi yang rawan konflik. Kami hanya ingin kenyamanan bagi semua, untuk jemaah maupun masyarakat,” ujar Sekretaris PCNU Kota Yogyakarta Abdul Su’ud Rabu, 4 Maret 2020.

Bukan tanpa sebab pengurus NU ingin menggelar harlah di masjid milik Keraton Yogyakarta itu. Awalnya mereka hendak merayakan harlah sembari merangkul ‘saudara tua’ dari kalangan Muhammadiyah yang memang dikenal memiliki basis masa besar di kawasan Kauman itu.

Namun di tengah jalan, acara yang sudah mengantongi persetujuan penggunaan masjid dari pihak Keraton Yogyakarta itu mendapat tentangan. Muncul sejumlah spanduk penolakan acara harlah itu di Masjid Gedhe Kauman.

Sebagian besar spanduk menolak dengan alasan utama karena penceramahnya ulama Ahmad Muwafiq alias Gus Muwafiq. Pada akhir 2019, ceramah Gus Muwafiq sempat menjadi polemik dan dilaporkan ke polisi atas dugaan penistaan agama karena ceramahnya dianggap melecehkan Nabi Muhammad SAW. Gus Muwafiq sendiri telah memberikan klarifikasi dan meminta maaf terkait ceramahnya itu.

Su’ud mengatakan awalnya memilih lokasi harlah di Masjid Kauman karena menilai itu masjid umum. Namun karena yang pertama melayangkan penolakan itu Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta, pihaknya melakukan silaturahmi ke PDM.

“Dari PDM sebenarnya sudah tidak masalah. Namun kami tetap ingin menjaga kondusivitas, jadi lokasinya pindah,” kata Su'ud.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Su’ud mengatakan untuk waktu penyelenggaraan pengajian akbar itu tetap sama yakni pada Kamis malam, 5 Maret 2020. Sedangkan penceramahnya juga masih Gus Muwafiq.

Dalam acara itu, selain pengajian juga ada dhahar kembul atau makan bersama 94 ayam ingkung. Sebagai wujud simbolisasi semangat kebersamaan dan kesatuan antar elemen masyarakat, khususnya di internal umat Islam.

Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Yogyakarta, M. Yazid Afandi mengatakan pihaknya sebelumnya telah mendapatkan izin dari Keraton Yogyakarta untuk menyelenggarakan pengajian akbar ini di Masjid Gedhe Kauman. Namun ternyata rencana kegiatan harlah itu memunculkan dinamika di sebagian masyarakat Yogyakarta.

Menurut Yazid, kemungkinan terjadi karena kurangnya komunikasi yang sehat kepada semua pihak sehingga muncul beberapa banner yang mengisyaratkan keberatan. "Tentu pergeseran tempat ini adalah sesuatu yang sangat berat bagi PCNU. Tapi demi keamanan, kenyamanan dan keharmonisan masyarakat, PCNU memandang lebih ashlah jika lokasi tersebut digeser ke tempat lain,” kata dia.

Ketua Takmir Masjid Gedhe Kauman Azman Latif mengatakan pihaknya sudah menerima surat pemberitahuan mengenai kegiatan tersebut yang akhirnya dipindah.

Menurut Latif, munculnya penolakan harlah NU tersebut kemungkinan besar karena tokoh penceramah yang dihadirkan, yakni Gus Muwafiq. "Kalau soal penolakan warga itu lebih kepada pembicaranya. Spanduk-spanduk itu dari warga sekitar atau jemaah di sini,” kata dia.

Latif mengatakan pihaknya sendiri terbuka masjid Kauman digunakan oleh siapa saja, baik warga NU atau pun Muhammadiyah. “Kami kira tidak pernah ada masalah antara NU dan Muhammadiyah,” ujarnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

1 hari lalu

Musyawarah Nasional ke-6 Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII), menyepakati Akhmad Muqowam sebagai Ketua Umum dan Hanif Dhakiri sebagai Sekretaris Jenderal IKA PMII periode 2018-2023. | Istimewa
PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

Ini alasan berdirinya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII pada 1960.


Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

5 hari lalu

Prosesi Grebeg Syawal yang digelar Keraton Yogyakarta di Masjid Gedhe Kauman Kamis 11 April 2024. Dok.istimewa
Tradisi Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta, Tahun Ini Tak Ada Rebutan Gunungan, Abdi Dalem Membagikan

Tahun ini, tradisi Grebeg Syawal tidak lagi diperebutkan tapi dibagikan oleh pihak Keraton Yogyakarta. Bagaimana sejarah Grebeg Syawal?


'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

7 hari lalu

Opor ayam merupakan salah satu makanan wajib yang harus ada di perayaan Idul Fitri. Berikut resep opor ayam mudah dan enak yang bisa dibuat di rumah. Foto: Canva
'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

Masih ingat Lebaran 2011, saat pemerintah mundurkan sehari Idul Fitri. Emak-emak protes opor yang sudah dibuat tak jadi disantap esok hari.


Ribuan Masyarakat Antusias Saksikan Gema Takbir Jogja 2024

9 hari lalu

Peserta Gema Takbir Jogja 2024 tengah menampilkan pertunjukan di depan Museum Sonobudoyo, Yogyakarta, Selasa, 9 April 2024. TEMPO/Eiben Heizar
Ribuan Masyarakat Antusias Saksikan Gema Takbir Jogja 2024

Sebanyak 11 tim--setiap tim terdiri dari 60-100 anggota--memeriahkan acara Gema Takbir Jogja 2024. Acara tahunan itu mendapat perhatian masyarakat.


Fakta Lebaran 2024: Idul Fitri Bersamaan, Kecelakaan Fatal Contraflow, sampai Mbah Benu 'Telepon' Allah

9 hari lalu

Presiden Jokowi ajak anak panti asuhan belanja baju lebaran di sebuah pusat perbelanjaan di kawasan Pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa, 9 April 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Fakta Lebaran 2024: Idul Fitri Bersamaan, Kecelakaan Fatal Contraflow, sampai Mbah Benu 'Telepon' Allah

Lebaran 2024 diwarnai sejumlah fakta menarik, termasuk perayaan Idul Fitri 1445 H yang dilakukan bersamaan oleh Muhammadiyah dan pemerintah


Tetapkan 1 Syawal pada 10 April, Catat Lokasi Salat Idul Fitri 1445 H Muhammadiyah di Jakarta

10 hari lalu

Jamaah menyimak ceramah usai salat Idul Fitri 1 Syawal 1444 H di Stadion Siliwangi, Bandung, Jawa Barat, 22 April 2023. Setelah salat, warga berbaris untuk menyalami Kepala Staf Angkatan Darat, Dudung Abrurachman, dan Panglima Kodam III Siliwangi, Kunto Arif Wibowo.TEMPO/Prima Mulia
Tetapkan 1 Syawal pada 10 April, Catat Lokasi Salat Idul Fitri 1445 H Muhammadiyah di Jakarta

Berikut lokasi salat Idul Fitri 1445 H Muhammadiyah di wilayah Jakarta.


Hilal Sudah Terlihat, Muhammadiyah Tetapkan Idulfitri 1445 H Rabu 10 April 2024

10 hari lalu

Umat Islam melaksanakan salat Tarawih di Masjid Machfudz Jalan Mulyorejo Tengah, Surabaya, Jawa Timur, Minggu, 10 Maret 2024. Warga Muhammadiyah di kawasan tersebut menggelar salat Tarawih pertama pada Minggu malam. ANTARA/Didik Suhartono
Hilal Sudah Terlihat, Muhammadiyah Tetapkan Idulfitri 1445 H Rabu 10 April 2024

Keputusan berdasar pada Hisab Hakiki Wujudul Hilal yang jadi pedoman Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.


Manfaat Buah Manggis bagi Penderita Diabetes, Begini Penjelasan Ilmiahnya

10 hari lalu

Ilustrasi buah manggis (Pixabay.com)
Manfaat Buah Manggis bagi Penderita Diabetes, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Buah manggis dengan rasa asam manis cocok dikonsumsi penderita diabetes. Mengapa demikian?


Simak Perbedaan Metode Hilal dan Hisab Penentu 1 Syawal Hari Idul Fitri atau Lebaran 2024

10 hari lalu

Petugas Kantor Kemenag Kota Sabang melakukan pemantauan hilal di Tugu Kilometer Nol Indonesia, Kota Sabang, Aceh, Minggu, 10 Maret 2024. Kementerian Agama menetapkan 1 Ramadhan 1445 Hijriah jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024 ANTARA/Khalis Surry
Simak Perbedaan Metode Hilal dan Hisab Penentu 1 Syawal Hari Idul Fitri atau Lebaran 2024

Menentukan 1 syawal Idul Fitri atau lebaran terdapat metode hisab dan rukyatul hilal. Apa perbedaan kedua sistem itu?


Muhammadiyah Perkirakan Lebaran Berlangsung Bersamaan, Idul Fitri di Saudi 10 April

10 hari lalu

Warga berjabat tangan usai melaksanakan Salat Idul Fitri di Desa Darmaraja, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Sabtu 22 April 2023. Tradisi bersalaman massal Lebaran antardusun tersebut dilaksanakan pada perayaan Idul Fitri 1444 H dengan tujuan untuk saling memaafkan dan menjaga tali silahturahim serta memperkokoh kerukunan antarumat beragama. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Muhammadiyah Perkirakan Lebaran Berlangsung Bersamaan, Idul Fitri di Saudi 10 April

Muhammadiyah memperkirakan 1 Syawal 1445 Hijriah atau Idul Fitri 2024 bakal berlangsung bersamaan antara pemerintah dan Muhammadiyah.