TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Kepala Bidang Penelitian Fundamental Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Herawati Sudoyo mengatakan pemerintah harus memperkuat deteksi penyebaran virus Corona (Covid-19) di Indonesia. Apalagi, saat ini sudah ada dua orang yang dinyatakan positif Corona. "Kita mesti serius dan perlu penanganan sebelum terjadi pandemi," kata Herawati kepada Tempo, Senin, 2 Maret 2020.
Pemerintah juga perlu melakukan penguatan kerja sama dan jejaring dengan laboratorium yang dapat ikut mendukung. Sejauh ini, pemeriksaan terhadap orang yang diduga terjangkit virus Corona hanya dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan.
Kerja sama ini juga demi menelusuri kontak dua orang yang positif terjangkit itu. Herawati mencontohkan kerja sama tripartit yang terjadi di Singapura antara Kementerian Kesehatan, institusi riset, dan kepolisian. "Kepolisian yang menelusuri, yang membuat peta, siapa saja yang datang ke situ, termasuk sumber missing link," ujar dia.
Eijkman sebagai lembaga penelitian di bawah Kementerian Riset dan Teknologi pun mampu melakukan pendeteksian virus Corona. Eijkman, memiliki alat dan teknologi untuk mendeteksi virus Corona.
Herawati mengatakan Eijkman pernah bekerjasama dengan Litbangkes. "Kerja sama kami dengan Litbangkes bukan sesuatu yang baru. Lembaga Eijkman merupakan second opinion." Soal deteksi Covid-19 ini, kata dia, Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro sudah berkomunikasi dengan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan ada dua warga negara Indonesia positif terjangkit virus Corona. Jokowi menyebut dua orang warga negara Indonesia (WNI) ini tertular dari warga negara Jepang yang positif Corona dan bertandang ke Indonesia beberapa waktu lalu. "Ibu dan putrinya, dua orang itu di indonesia. Sudah di rumah sakit," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta pada Senin, 2 Maret 2020.
BUDIARTI UTAMI PUTRI | DEWI NUR ITA