TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan toleransi dan kerukunan beragama amat penting demi pembangunan ekonomi.
"Harus diakui bahwa memang toleransi beragama, kerukunan beragama memang sangat pengaruhnya terhadap pembangunan ekonomi," kata Fachrul saat berpidato dalam acara pembukaan Rapat Kerja Nasional Direktorat Jenderal Bimas Islam di kantor Kementerian Agama, MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin, 2 Maret 2020.
Fachrul lantas menceritakan nasihat sejumlah sahabatnya dari Uni Emirat Arab saat mereka bertemu beberapa waktu lalu. Menurut Fachrul, mereka mengingatkan bahwa toleransi beragama sangat penting untuk mengundang wisatawan dan investor dari negara-negara nonmuslim untuk masuk.
Sahabat itu awalnya mengatakan bahwa Indonesia dan Uni Emirat Arab sama-sama memiliki banyak tempat wisata. Dia lantas mengingatkan Fachrul bahwa tak semua wisatawan yang datang itu beragama muslim. Kebanyakan dari mereka malah nonmuslim.
"Jadi kalau Anda tidak bersahabat atau tidak tunjukkan sikap baik terhadap agama lain, mereka mungkin tak akan datang ke tempat anda. Kami di sini mengandalkan toleransi, sehingga boleh dikatakan sangat banyak wisatawan datang," kata Fachrul menirukan.
Begitupun dengan investor. Menurut Fachrul, kawannya mengatakan sebagian besar investor yang datang ke Uni Emirat Arab juga berasal dari negara nonmuslim. "Jadi dari aspek pembangunan ekonomi kalau kita tidak bersahabat tidak mungkin mereka mau," ujar mantan Wakil Panglima TNI ini.
Dia juga mencontohkan moderasi yang dilakukan negara-negara Islam seperti Arab Saudi. Negara tempat lahirnya Nabi Muhammad dan nabi lainnya itu, kata dia, kini membebaslan visa untuk orang-orang dari Amerika dan Eropa. Mereka juga tengah membentuk kota yang akan menjadi pusat bisnis besar di dunia.
Mendengar cerita-cerita tersebut, Fachrul mengaku bertanya apakah itu yang dimaksud Islam rahmatan lil alamin. Kata dia, sahabatnya mengatakan Islam menjadi rahmat jika manusia bersahabat dan tak menutup diri terhadap alam semesta.
"Oh iya, dia bilang. Islam adalah rahmat bagi alam semesta. Kalau Anda menutup diri dari alam semesta, Anda enggak bisa jadi rahmat," ujar Fachrul. Maka dari itu, Fachrul pun mengajak jajarannya untuk tak lelah menyebarluaskan toleransi melalui tiga hal, yakni dakwah, budaya, dan ekonomi umat.