TEMPO.CO, Jakarta - Komisi I DPR bakal membentuk panitia kerja (panja) penangnan virus Corona pada awal masa sidang mendatang.
Politikus Partai Golkar yang juga penggagas Panja Corona, Bobby Adhityo Rizaldi, mengklaim bahwa seluruh fraksi sepakat membentuk panja ini.
Menurut Bobby, panja dibentuk untuk memastikan kesiapan Tentara Nasional Indonesia dan satuan lain di bawah Kementerian Pertahanan serta Badan Intelijen Negara jika terjadi pandemik Corona di Indonesia.
"Paling tidak kita memastikan bahwa infrastruktur dan instrumen negara jika sampai pada situasi seperti itu, kita siap," kata Bobby dalam diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, hari ini, Ahad, 1 Maret 2020.
Bobby menerangkan usulan ini merujuk pada kajian Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) bahwa militer bertugas turun tangan apabila terjadi krisi akibat pandemic influenza.
Situasi tersebut terjadi ketika pelayanan publik terganggu, rumah sakit penuh, terjadi pelambatan ekonomi, dan terjadi gangguan keamanan di jalanan.
Dia mencontohkan Singapura sudah mempersiapkan militernya untuk menghadapi potensi krisis karena Corona. Status penyebaran virus Corona di negara Singa itu kini ada di kode oranye, satu tingkat di bawah status bahaya dengan kode merah.
Angkata udara Singapore Air Force (SAF), kata Bobby, sudah turun tangan dalam pendeteksian suhu tubuh.
Hal serupa juga dilakukan di Amerika Serikat, Jerman, dan Jepang.
Di Amerika, Bobby melanjutkan, karantina dilakukan di markas militer di San Diego dan San Antonio.
"Jadi ini adalah best practice yang dalam waktu satu bulan kami amati."
Bobby pun meyakini secara peralatan TNI sudah siap untuk menghadapi potensi krisis akibat Corona.
Dia mengatakan Panglima TNI sudah menyatakan bahwa seluruh rumah sakit milik TNI AD dan AL bisa digunakan mengkarantina pasien terjangkit Corona.
Adapun Badan Intelijen Negara (BIN), kata Bobby, nantinya memberikan informasi terkait potensi gangguan-gangguan keamanan jika terjadi krisis.
Panja Corona yang resminya Panja Ketahanan Negara untuk Covid-19 akan dibentuk pada masa sidang mendatang yang dimulai 23 Maret 2020.
Bobby menuturkan pembentukan panja tadi diperlukan agar Komisi I DPR bisa lebih intensif berkoordinasi dengan Kementerian Pertahanan, TNI, serta BIN.
"Karena kalau cuma dengan rapat kerja kami cuma bisa dengan mitra satu kali setiap masa sidang. Kalau panja bisa bisa tiga hari berturut-turut rapat," ujarnya.