TEMPO.CO, Jakarta-Anggota Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat Iskan Qolba Lubis mengaku sudah mengingatkan Menteri Agama Fachrul Razi mengenai antisipasi jika jemaah umrah Indonesia dilarang masuk oleh pemerintah Arab Saudi.
“Sebetulnya kami di Komisi VIII sudah mewanti-wanti Menteri Agama sekitar 2 minggu sebelumnya. Ini bagaimana persiapan Kementerian Agama kalau corona ini terjadi,” kata Iskan dalam diskusi di Jakarta, Sabtu, 29 Februari 2020.
Menurut dia Komisi Agama sebelumnya sudah melihat kasus virus corona ini akan berdampak pada penyelenggaraan umrah. Namun, kata Iskan, Fahrul saat itu yakin situasi masih tenang dan bisa diatasi. “Tiba-tiba kemarin tanggal 27 kaget. Beliau terlalu tenang, tiba-tiba kaget kemarin,” ujarnya.
Menurut Iskan, pemerintah, terutama Menteri Agama, tidak sensitif menanggapi dampak yang timbul akibat virus corona. Padahal, antisipasi dini bisa dilakukan dengan mengumpulkan asosiasi travel dan meminta mereka tidak melakukan pembayaran tiket dan hotel terlebih dahulu.
“Artinya orang itu kalau tahu ada risiko kan dia lebih siap. Ternyata kan tidak ada sosialisasi ke travel-travel. Tiba-tiba tanggal 27 terjadi,” katanya.
Iskan berujar dampak kerugian pelarangan umrah ini juga tidak bisa dihitung secara nominal. Sebab, selain materi, jemaah yang gagal berangkat juga bisa stres berat. Pasalnya, ada yang sudah menggelar hajatan sebelum berangkat umroh dan pamit dengan keluarga sampai dihujani tangisan. “Tiba-tiba di airport ini (gagal berangkat). Hari-hari ini dampaknya sangat besar.”
Arab Saudi sebelumnya melarang jemaah dari Indonesia berangkat umrah pada Kamis, 27 Februari 2020. Kebijakan ini dilakukan Saudi untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona atau COVID-19. Tujuh penerbangan yang membawa jemaah umrah Indonesia sejak Kamis pagi, 27 Februari 2020, sudah mendarat di Arab Saudi. Empat penerbangan mendarat di Jeddah, tiga lainnya mendarat di Madinah.
Konsul Haji Konsulat Jenderal Republik Indonesia Jeddah Endang Jumali mengatakan mereka semua bisa menjalani proses imigrasi dan diizinkan ke Makkah untuk umrah dan ke Madinah untuk ziarah. "Sampai dengan Kamis malam ini, sudah ada tujuh penerbangan yang mendarat di Saudi," kata Endang Jumali di Jeddah dalam keterangan tertulis, Kamis malam, 27 Februari 2020.
FRISKI RIANA