TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Keadilan Sejahtera, Iskan Qolba Lubis, meminta Menteri Agama Fachrul Razi untuk tidak memberikan pernyataan berlebihan mengenai jemaah umrah Indonesia yang tidak bisa masuk Arab Saudi.
“Menteri Agama saya bilang jangan asal ngomong saja. Kan sering asal ngomomg dibilang yang cingkrang, yang ini, yang apa, ini kan kacau semuanya kan. Jangan satu omongan Menteri Agama bisa berdampak sama umrah kita,” kata Iskan dalam diskusi polemik di Jakarta, Sabtu, 29 Februari 2020.
Anggota Komisi Agama DPR itu mengatakan, sebaiknya Menteri Luar Negeri saja yang memberikan pernyataan terkait kebijakan Arab Saudi. Sebab Kementerian Luar Negeri pasti memiliki data dan mengetahui watak Arab Saudi. Apalagi, kata Iskan, Arab Saudi sangat sensitif.
“Karena kementerian itu kan dia biasa diplomasi sudah tahu perasaan orang, bagaimana sikap Saudi. Jadi kita di Indonesia, tolonglah, saya kira Menteri Agama itu supaya suasana ini ditenangkan,” katanya.
Menurut Iskan, semua pihak harus berempati dan menghormati kebijakan pemerintah Arab Saudi. Sebab, langkah tersebut merupakan keikutsertaan Arab Saudi dalam mengurangi dampak virus Corona.
Iskan menuturkan, wilayah Haram merupakan kawasan perputaran 3 juta manusia. Setiap menit ada 30 ribu orang yang berputar di sana. Politikus PKS ini mengaku tak bisa membayangkan jika terjadi penularan virus Corona. “Jadi seminggu ini kita jangan dulu terlalu menekan lah sama Saudi Arabia ini,” ucapnya.
Fachrul Razi diketahui kerap memberikan pernyataan yang kontroversial. Misalnya kebijakan pelarangan cadar dan celana cingkrang bagi aparatur sipil negara. Adapun terkait pelarangan umroh ini, Fachrul memahami dan menghormati kebijakan yang dikeluarkan Arab Saudi.
Menurut dia, kebijakan itu diambil dengan mempertimbangkan kepentingan umat yang lebih besar. Saudi juga bertanggung jawab untuk menjaga kesehatan masyarakatnya, sekaligus mengamankan kelangsungan ibadah haji pada Juni-Agustus 2020 mendatang.