TEMPO.CO, Jakarta - Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia dan Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia, Hermawan Saputra, mengatakan kemungkinan kasus virus Corona atau Covid-19 belum ada di Indonesia karena tidak terlaporkan. "Sejauh ini teori kami tadi under reporting. Boleh jadi, ini masih praduga," kata Hermawan dalam diskusi Polemik di Jakarta, Sabtu, 29 Februari 2020.
Hermawan mengatakan, selama ini ada sejumlah orang yang mulanya suspek virus Corona. Namun, setelah dicek oleh Balitbang Kementerian Kesehatan, hasilnya negatif. Karena itu, Hermawan menduga kasus virus Corona di Indonesia masih under reporting. Bisa saja, kata dia, orang yang sudah terinfeksi dan meninggal dunia cuma karena tidak pernah diperiksa atau keluarganya tidak rela diautopsi sehingga terkubur bersama jasad.
"Ini boleh jadi, artinya tidak ada catatan atau bisa jadi juga orang terinfeksi tidak terdampak atau gejala apa-apa," katanya.
Menurut Hermawan, orang yang terinfeksi Covid-19 tidak selalu meninggal dan menunjukkan gejala pada umumnya. Bahkan tidak selalu jatuh sakit. Tetapi dia menyimpan virus tersebut. Kondisi itu bisa terjadi karena tergantung imunitas dan lingkungan. "Artinya kasus itu sangat spesifik. Semua kemungkinan bisa saja terjadi."
Per Jumat, 28 Februari 2020, COVID-19 sudah menewaskan 2.858 orang mayoritas di Cina daratan dan dikonfirmasi 83.079 kasus terinfeksi di sekitar 53 negara di dunia. Di antara 53 negara itu adalah Singapura, Thailand, Filipina, dan Malaysia. Adapun Indonesia ada beberapa yang suspek, namun hasil penelitian Balitbang Kementerian Kesehatan menyatakan tidak positif.