INFO NASIONAL — Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziah, menjadi pembicara kunci pada acara Diskusi Kelompok Terarah UMKM dan Ketenagakerjaan bertema "Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Melalui Pengembangan UMKM dan Penciptaan Lapangan Kerja" di kantor Bank Indonesia, Jakarta, Kamis, 27 Februari 2020.
Dalam acara tersebut, Menaker Ida memaparkan strategi Kemnaker dalam menjawab tantangan ketenagakerjaan, baik dari sisi supply dan demand tenaga kerja.
Dari sisi supply, Menaker Ida menyampaikan soal transformasi Balai Latihan Kerja (BLK) dan BLK Komunitas untuk pelatihan vokasi. Sementara dari sisi demand, Manaker Ida membahas strategi pemerintah dalam memberikan pembekalan pelatihan baru bagi wirausaha baru (berbasis potensi desa).
Di tempat terpisah, Menaker Ida meminta dukungan dunia usaha dan industri untuk mengoptimalkan peranan training center (pusat pendidikan dan pelatihan) di perusahaan untuk meningkatkan kualitas pekerja Indonesia.
Melalui kartu prakerja, pemerintah akan meningkatkan pelatihan vokasi secara masif dan massal untuk dua juta orang, yang terdiri dari calon pekerja yang sedang mencari kerja, pekerja yang membutuhkan reskilling dan upskilling, serta pekerja yang terdampak PHK.
“Masifnya program pelatihan vokasi tersebut perlu dukungan stakeholder bangsa ini. Termasuk training center, Lembaga pelatihan kerja (LPK), dan sekolah yang dimiliki perusahaan industri menjadi bagian penting suksesnya program kartu prakerja,” kata Menaker Ida Fauziyah saat memberikan sambutan pada acara peresmian Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) United Tractor (UT) School di Jakarta, Selasa, 28 Januari 2020.
Menaker Ida mengatakan tantangan SDM bangsa, yakni sebanyak 57,5 persen berpendidikan dan kompetensinya rendah, berakibat pada daya saing yang rendah. “Namun, tantangan itu pada akhirnya akan bisa dijawab dengan bergeraknya seluruh stakeholder bangsa secara bersama untuk menuju Indonesia Kompeten,” katanya. (*)