INFO NASIONAL — Produktivitas merupakan kunci keberhasilan suatu organisasi dan negara. Jika semua organisasi berlomba-lomba untuk menjadi produktif, negara kita juga dapat semakin produktif dan berdaya saing. Sehingga cepat untuk menjadi negara maju dengan tingkat pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang tinggi.
Produktivitas Tenaga Kerja Indonesia perlu mendapat perhatian khusus karena berdasarkan World Competitive Index 2019, ranking Indonesia turun dari 45 menjadi 50 hal ini dikarenakan SDM yang kurang kompeten, kurang produktif dan kurang andal dalam mengelola SDA.
Keterampilan yang dimiliki SDM saat ini tidak sebanding dengan kebutuhan perusahaan sehingga diperlukan usaha maksimal dari semuanya. Peningkatan kompetensi SDM Indonesia perlu dilakukan agar mampu berkiprah aktif di pasar domestik dan mampu merambah pasar tenaga kerja internasional.
Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan, Bambang Satrio Lelono.
"Untuk meningkatkan produktivitas bangsa perlu implementasi dan kerja nyata dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah,” tutur Dirjen Binalattas, Bambang Satrio Lelono, dalam pembukaan Rakor Strategic Forum Nasional Peningkatan Produktivitas, 26 - 27 Februari 2020 di Hotel Savero Style Bogor.
Bambang Satrio menjelaskan sumber daya alam yang Indonesia miliki tidak akan cukup membuat negara kita menjadi negara maju. Lambat laun sumber daya alam akan habis, berbeda dengan sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu mulai tahun 2020 ini, pemerintah telah fokus dalam peningkatan produktivitas sumber daya manusia.
Prioritas lima tahun ke depan dengan cara membangun SDM melalui pelatihan vokasi, membangun infrastruktur di kawasan industri dan produksi, membangun sinergitas antara pemerintah pusat dan daerah, menyederhanakan regulasi dengan skema Omnibus Law. Transformasi ekonomi yang diharapkan yaitu tidak hanya melalui pembangunan Sumber Daya Alam akan tetapi juga pada SDM dengan tujuan agar tingkat pertumbuhan ekonomi tumbuh di atas 5 persen.
Rakor yang mengambil tema "Merajut Kebersamaan dalam Meningkatkan Produktivitas", bertujuan memberikan penjelasan arah kebijakan pengembangan dan peningkatan produktivitas, evaluasi pelaksanaan Kegiatan Dekonsentrasi 2019 dan penjelasan program dan kegiatan Direktorat Bina Produktivitas termasuk pelaksanaan Kegitan Dekonsentrasi 2020.
Di tengah masifnya perubahan di sektor ketenagakerjaan di dunia saat ini, pemikiran serta terobosan yang inovatif diperlukan dalam pembangunan ketenagakerjaan. Capaian atau keberhasilan pembangunan nasional bidang ketenagakerjaan akan terwujud apabila terbangun sinergitas antara keduanya.
Rakor yang berlangsung dari 26-27 Februari ini dihadiri 80 peserta, di antaranya Kepala Bidang Lattas atau penanggung jawab pelaksanaan Kegiatan dana Dekonsentrasi, perwakilan BBPP Bekasi dan BPP Kendari, perwakilan UPTD Produktivitas/BPPD dan peserta pusat. (*)