TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan dirinya akan bernegosiasi dengan pemerintah Arab Saudi agar tidak memulangkan jemaah umrah yang sudah terlanjur tiba dan yang sedang terbang ke tanah suci, menyusul kebijakan pemerintah Arab Saudi menyetop sementara jemaah umrah dari Indonesia.
Siang tadi, Retno sudah bertemu dengan Duta Besar Arab Saudi untuk membicarakan hal tersebut. "Saya tadi menyampaikan kepada Dubes Arab, apakah bisa untuk yang sudah terbang itu, tetap mendarat dan dipersilakan untuk tetap beribadah," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta pada Kamis, 27 Februari 2020.
Kendati demikian, kata Retno, belum ada keputusan. Duta Besar RI di Jeddah dan Riyadh tengah diutus untuk melakukan negosiasi dengan pemerintah Arab Saudi.
"Saya kira permintaan kita ini cukup bisa dipahami karena mereka sudah terlanjur ada di dalam pesawat. Kalau mereka mau lakukan pemeriksaan kesehatan dan sebagainya, silakan nanti. Terpenting, jemaah kita tetap bisa beribadah," ujar Retno.
Sementara itu, Retno juga sudah meminta kepada duta besar di semua wilayah Timur Tengah untuk terus memantau guna mengantisipasi kemungkinan ada warga negara Indonesia menjadi terhenti perjalanannya pada saat sedang transit dan sebagainya. "Itu penanganannya nanti tentunya akan dikoordinasikan dengan maskapai maupun dengan travel biro masing-masing," kata dia.
Sejak kebijakan Arab Saudi dikeluarkan dini hari tadi, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama sudah mengerahkan jajarannya untuk ke bandara, sebagai antisipasi banyak jemaah yang tertahan akibat kebijakan dadakan Saudi menyetop sementara jamaah umrah ini.
"Kami juga meminta para pengelola biro perjalanan umrah untuk pro aktif mengelola informasi kepada para jemaahnya," kata Staf Khusus Menteri Agama Ubaidilah Amin lewat keterangan tertulis pada Kamis, 27 Februari 2020.