TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima perwakilan dari Liga Muslim (World Moslem League) atau Rabathah Al Alam Al Islam di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis, 26 Februari 2020. Dalam kesempatan itu, organisasi islam non-pemerintah terbesar di dunia itu menyatakan harapan mereka kepada Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.
"Kami negara-negara Islam di dunia internasional sangat memahami dan mengapresiasi berbagai langkah dan inisiatif yang dilakukan oleh Indonesia untuk memajukan Islam yang moderat dan terbuka dan berorientasi pada kemajuan," kata Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia, Sheikh Mohammed Abdulkarim Al Essa.
Al Essa mengatakan Liga Muslim Dunia memandang Indonesia sebagai negara yang menjadi contoh bagi negara-negara Islam lainnya yang mengedepankan semangat toleransi dan kebersamaan di tengah masyarakatnya. Ia pun meminta agar Indonesia selalu berbagi dan menyampaikan nilai-nilai itu ke berbagai mitra.
"Satu hal yang kami observasi dari Indonesia adalah dengan adanya banyak keragaman tapi tetap mampu untuk bersatu. Kami negara Islam lainnya ingin mencontoh hal tersebut dari Indonesia," ujar Al Essa.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, yang mendampingi Jokowi dalam pertemuan tersebut, mengungkapkan bahwa Sekjen Liga Muslim Dunia juga menyinggung soal kekuatan ekonomi Indonesia yang di masa mendatang akan masuk dalam lima besar ekonomi dunia.
"Ada Amerika, Tiongkok, Rusia, India, dan Indonesia. Beliau menyampaikan bahwa besarnya peranan Indonesia di dunia itu secara otomatis juga menandakan peranan Islam di dunia karena Indonesia ini negara yang penduduk muslimnya terbesar," kata Muhadjir.
Muhadjir mengatakan sebagai jawaban, Jokowi memberikan penghargaan dan apresiasi yang sama bagi Liga Muslim Dunia atas peran mereka menyebarkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil'alamin di dunia internasional.