TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly bersumpah di dalam Rapat Kerja Komisi III DPR bahwa dirinya tak mengenal kader PDIP Harun Masiku yang menjadi buronan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi).
Mulanya, Yasonna dicecar oleh anggota Komisi III asal Partai Amanat Nasional (PAN) Sarifuddin Sudding soal kesalahan sistem imigrasi sehingga kepulangan Harun Masiku ke Indonesia dari Singapura pada 7 Januari 2020 tidak terdeteksi.
Sudding mempersoalkan Kemenkumham yang menggunakan satu sumber data saja. Padahal Tempo bisa mendapatkan data kepulangan Harun melalui gambar CCTV.
“Yang nggak masuk akal, Saudara (Yasonna) hanya gunakan satu sumber informasi, sementara isu ini dapat perhatian publik. Statement anda meyakinkan, saudara kenal Harun?” ucap Sudding di Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, hari ini, Selasa, 25 Februari 2020.
Sambil mengacungkan dua jari tangan kanan ke atas, Menteri Yasonna dengan tegas menjawab bahwa dirinya sama sekali tidak mengenal Harun Masiku.
Ia menyatakan mengenali rupa Harun Masiku melalui foto.
“Sama sekali tidak (kenal). Lihat mukanya fisik belum pernah, dari foto saja,” tutur Yasonna.
Politikus Demokrat Benny Kabur Harman melanjutkan mencecar Yasonna.
Dia mempersoalkan keputusan Yasonna yang mencopot Dirjen Imigrasi Ronny Sompie gara-gara keliru data soal kedatangan Harun Masiku.
Benny terus mendesak dengan mengatakan Yasonna adalah sahabat Harun Masiku karena sama-sama kader PDIP.
“Kita, kan ingin membangun akuntabilitas publik. Kenapa menyangkal Harun sahabat? Janganlah bohong di siang hari bolong,” ujar Benny.
Yasonna menyanggah tuduhan Benny. Dia mengatakan dirinya tidak tahu-menahu terkait Harun karena belum menjadi pengurus DPP PDIP pada saat Pemilu 2019.
Yasonna baru diangkat menjadi Ketua DPP Bidang Hukum setelah Pemilu 2019 yakni pada Kongres PDIP di Bali, medio Agustus 2019.
“Saya di DPP, (tapi) proses caleg itu saya belum di DPP. Jangan ada pretensi yang tanpa data, saya DPP baru setelah kongres,” tuturnya.