TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengimbau masyarakat dalam Pilkada 2020 agar bersaing secara sehat.
"Jangan sampai pemilu ini dicederai adanya money politic atau bahasa anak-anak bilang itu, jangan ada NPWP, nomor piro wani piro," kata Ma'ruf Amin dalam peluncuran Indeks Kerawanan Pemilu Pilkada 2020 di Red Top Hotel, Jakarta, hari ini, Selasa, 25 Februari 2020.
Menurut Ma'ruf Amin, pelaksanaan pemilu juga jangan diisi dengan ujaran kebencian, hoaks, dan kebencian berlandaskan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).
Dia pun berpendapat, ujaran kebencian dan hoaks terjadi jika calon atau pendukungnya tidak mampu bersaing secara sehat.
"Peribahasanya hidung tidak mancung, menonjol-nonjolkan pipi. Karena dia tidak mampu bersaing secara sehat, dia mencari hal yang lain karena tidak mancung, tonjol-tonjol pipi."
Semestinya, dia berpendapat, persaingan dalam pemilu diisi dengan menyampaikan kelebihan calon.
Ma'ruf menceritakan, pada saat Nabi Yusuf bersiap untuk dipilih sebagai perdana menteri juga menyampaikan kelebihannya, yaitu mampu dan dapat dipercaya mengelola perbendaharaan negara.
Menurut Ma'ruf, kesuksesan pemilu juga dipengaruhi oleh fungsi pengawasan yang netral, profesional, dan berintegritas. Karena itu, ia meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk menjaga kredibilitas dan kepercayaan publik terhadap hasil pemilu.
Dia menjelaskan bahwa Indonesia juga sudah sukses menyelenggarakan Pilkada serentak pada 2017 di 7 provinsi, 76 kabupaten, dan 18 kota. Kemudian pada 2019 juga sukses menyelenggarakan Pemilu Legislatif dan Pilpres 2019.
"Sukses pesta demokrasi tersebut menciptakan optimisme penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020 nanti di 270 daerah, yakni 9 Provinsi, 27 kota, dan 224 kabupaten."
Putri Wapres Ma'ruf Amin, Siti Nur Azizah, 47 tahun, menjadi salah satu Calon Wali Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten.