TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi beberapa kali bertemu influencer media sosial dan relawan untuk berbicara isu-isu yang sedang berkembang. Berikut beberapa pertemuan antara mantan Gubernur DKI Jakarta ini dengan relawan dihimpun Tempo:
1. Bertemu relawan singgung reshuffle kebinet.
Presiden Jokowi sempat mengumpulkan influencer dan relawan pada Selasa, 18 Februari 2020 di Istana Bogor.
Salah seorang influencer yang hadir, Dede Budhiyarto, bahkan menyebut Jokowi akan mengocok ulang kabinet. "Pengen cerita hasil pertemuan dengan Presiden @jokowi, eh pulang dari Istana Bogor malah sakit. Intinya bakal ada reshuffle tunggu saja yah. Menteri yang kinerjanya ndak bagus bakalan dicukupkan," cuit Dede lewat akun twitter-nya @kangdede78.
Istana membantah informasi ini. Juru bicara Presiden Jokowi Fadjroel Rachman mengatakan tidak ada reshuffle. Ia meminta para menteri fokus bekerja.
2. Syukuran kemenangan
Presiden Jokowi mengumpulkan para tokoh di media sosial dan relawan ke Istana Bogor pada Rabu, 3 Juli 2019 atau berselang 6 hari dari putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak gugatan pemilihan presiden dari lawan Jokowi di Pilpres 2019, Prabowo Subianto.
"Secara umum Pak Jokowi menyampaikan selamat dan berterima kasih karena teman-teman influencer mati-matian menangkis isu dan meluruskan berita yang salah," kata salah satu peserta, Ajianto Dwi Nugroho, saat dihubungi Tempo, Kamis, 4 Juli 2019.
Penulis buku “Jokowi: Politik Tanpa Pencitraan” ini bercerita pertemuan yang berlangsung sekitar pukul 20.00 hingga 21.30 ini berjalan secara santai. Sekitar 150 orang hadir dan berdiskusi ringan dengan Jokowi.
"Teman-teman pada semangat mengikuti acara. Hanya diskusi ringan saja, ada beberapa pertanyaan dan pak Jokowi menjawab," tuturnya. Dalam dialog tersebut, kata Aji, umumnya para peserta bercerita tentang pengalamannya saat menangkis aneka isu miring yang menyudutkan Jokowi.
Aji menuturkan, Jokowi minta para pendukungnya ini tetap membantunya menjalani pemerintahan lima tahun ke depan. "Tetap lakukan meluruskan berita miring, bahwa bagaimana menjaga dan menyejukkan situasi supaya tujuannya persatuan indonesia," ucapnya menirukan permintaan mantan gubernur DKI Jakarta itu.