TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md menanggapi enteng hasil survei yang menempatkannya sebagai salah satu menteri yang potensial menjadi calon presiden 2024. Ia menganggapnya sekadar hiburan.
"Soal survei bisa jadi hiburan kadang kala, tapi saya tidak ingin mendalaminya, menganalisis, ini kok angkanya begini. Kadang kala jadi hiburan, iya juga. Gak apa-apa," kata Mahfud di kantornya, Jakarta, Senin, 24 Februari 2020.
Menurut Mahfud, survei soal pemilihan presiden masih terlalu dini untuk dilakukan saat ini. "Bagi saya survei-survei itu, apalagi sekarang, terlalu prematur," ucap dia.
Mahfud berujar tidak tertarik membahas lebih jauh soal survei elektabilitas. "Jadi saya tidak tahu sebenarnya saya ini masuk di ranking berapa, bahkan masuk atau tidak pun saya tidak tahu karena saya tidak ingin tahu juga. Kalau anda bilang saya masuk ke ranking sekian, ya, saya juga tidak tertarik untuk membahasnya," ujarnya.
Saat ini, kata mantan ketua Mahkamah Konstitusi itu, ia memilih fokus menjalankan tugasnya sebagai Menko Polhukam yang membawahi penegakan hukum, penuntasan kasus pelanggaran HAM, pemberantasan korupsi, hingga deradikalisasi
Sebelumnya, lembaga survei Indo Barometer mengungkap tiga menteri di Kabinet Indonesia Maju yang memiliki elektabilitas tinggi sebagai calon presiden pada pemilihan presiden 2024. Mereka adalah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Mahfud MD, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir.
"Prabowo Subianto unggul (43,1 persen), disusul Mohammad Mahfud MD (6,9 persen), dan Erick Thohir (5,8 persen)," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari, kemarin.