TEMPO.CO, Yogyakarta-Tim SAR Gabungan akhirnya berhasil menemukan korban kesembilan dan kesepuluh siswa SMPN 1 Turi Sleman musibah susur sungai Sempor, Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Minggu pagi, 23 Februari 2020.
"Dua korban terakhir ditemukan pukul 05.30 dan 07.05 WIB di Dam Mantras," ujar Manajer Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Danang Samsurizal.
Dua korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara DIY untuk diidentifikasi lebih lanjut. "Dengan telah ditemukanya seluruh korban, maka operasi SAR sungai Sempor 2020 dinyatakan di tutup dan seluruh potensi SAR dikembalikan di unsur masing masing," ujarnya.
Sebelumnya, pada Sabtu 22 Februari Kepolisian DIY menyebut korban kedelapan dan kesembilan telah ditemukan. Namun baru korban ke delapan berhasil diidentifikasi. Sedang korban kesembilan saat itu belum bisa teridentifikasi karena masih dalam proses pengangkatan lantaran jasadnya terjepit batu di kedalaman tiga meter.
Korban meninggal dunia dalam musibah ini adalah Sovie Aulia, 15 tahun, Arisma Rahmawati (13), Nur Azizah (15), Lathifa Zulfa (15), Khoirunnisa Nurcahyani Sukmaningdyah (14), Evieta Putri Larasati (13), Faneza Dida (13), dan Nadine Fadilah (13). Sedangkan dua korban terakhir atas nama Yasinta Bunga (13) dan Zahra Imelda (12).
Operasi pencarian para korban dari SMPN 1 Turi Sleman ini dilakukan tim SAR Gabungan sebanyak 45 instansi. Mulai BPBD DIY, Badan SAR Nasional, PMI, TNI, POLRI, Tagana, SAR DIY.
Bencana ini bermula pada Jumat 21 Februari 2020 lalu. Saat sekitar pukul 15.00 249 siswa SMPN 1 Turi Sleman melakukan kegiatan alam bebas di daerah aliran Sungai Sempor Donokerto Turi Sleman. Kegiatan itu melibatkan 249 siswa baik dari kelas 7 yang terdiri dari 124 siswa dan kelas 8 sebanyak 125 siswa.
PRIBADI WICAKSONO