TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman kembali meluruskan isu reshuffle kabinet yang dilontarkan relawan Jokowi, Dede Budhiyarto. Fadjroel memastikan isu itu tidak benar. Menurutnya tidak ada rencana reshuffle. Presiden hanya memerintahkan semua anggota kabinet fokus terhadap fungsi kementeriannya masing-masing dan segera dapat beradaptasi.
Fadjroel berujar, ketika bertemu dengan para pendukungnya dari kalangan artis, influencer, dan pegiat media sosial, di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa, 18 Februari 2020, Presiden Jokowi hanya menjawab pertanyaan para pendukungnya tentang kinerja menteri.
"Apa-apa perlu penyesuaian. Ada yang cepat beradaptasi, ada yang tidak. Mohon sedikit dimaafkan dulu," begitu kutipan langsung (verbatim) dari pernyataan Presiden Jokowi yang disampaikan oleh Fadjroel, Ahad, 23 Februari 2020.
Fadjroel menuturkan para anggota kabinet mesti cepat menyesuaikan diri dengan fungsi kementeriannya agar tujuan Indonesiasentris atau pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia dapat tercapai sesuai misi presiden. "Kalau terus (tidak dapat beradaptasi), pasti saya ganti," begitu pernyataan Presiden Jokowi.
Isu reshuffle pertama kali dilontarkan Dede Budhiyarto, relawan Jokowi yang ikut membantu pemenangan di Pilpres 2014 dan 2019. Dia mengatakan, isu kocok ulang kabinet itu dibahas dalam pertemuan Jokowi dengan para pendukungnya dari kalangan artis, influencer, dan pegiat media sosial, di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa, 18 Februari 2020.
Menurut Dede, Presiden Jokowi merencanakan mengganti menteri-menteri yang kinerjanya dinilai kurang bagus. "Pengen cerita hasil pertemuan dengan Presiden
@jokowi, eh pulang dari Istana Bogor malah sakit. Intinya bakal ada resafel tunggu saja yah. Menteri yang kinerjanya ndak bagus bakalan dicukupkan," cuit Dede lewat akun twitter-nya @kangdede78.
Dede mempersilakan cuitannya dikutip, namun dia enggan bercerita lebih lanjut. "Maaf saya lagi sakit, saya gak bisa jawab, kutip aja (yang di twitter), tapi saya gak bisa cerita apa-apa ya," ujar Dede saat dihubungi Tempo pada Jumat, 21 Februari 2020. Istana kemudian membantah klaim tersebut. Namun, istana membantah isu tersebut.
DEWI NURITA