INFO NASIONAL — Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral (BPSDM ESDM) menjalin kerja sama dengan Japan, Oil, Gas and Metals National Corporation (JOGMEC) terkait pendidikan dan pelatihan di bidang penambangan batubara. Kerja sama dilakukan untuk menciptakan SDM unggul.
“Batubara merupakan komoditas yang penting sampai saat ini. Terutama bagi Indonesia, 60 persen batubara masih digunakan untuk membangkitkan listrik,” ujar Kepala BPSDM ESDM, IGN Wiratmaja Puja, saat penandatanganan MoU antara BPSDM ESDM dengan JOGMEC, Jumat, 21 Februari 2020.
Baca Juga:
Melalui kerja sama ini, diharapkan produk batubara yang dihasilkan bisa lebih baik dan menekan rasio kecelakaan kerja di pertambangan batubara. Untuk mewujudkannya, kerja sama akan dilakukan di dua negara. Diklat di Jepang dimaksudkan agar bisa melihat proses bisnis penambangan batubara secara langsung.
Pelaksanaan pelatihan di Indonesia akan dilaksanakan di 9 perguruan tinggi, yaitu STTIND Padang, Universitas Syiah Kuala, Universitas Lambung Mangkurat, Politeknik Akamigas Cepu, Universitas Palangkaraya, Universitas Islam Bandung, Universitas Muhammadiyah Maluku Utara, UPN Veteran Yogyakarta, dan Universitas Trisakti.
Pendampingan alih teknologi di perusahaan tambang batubara bawah tanah di Indonesia dilakukan oleh narasumber dari Jepang, seluruh biaya ditanggung oleh Jepang. Untuk pelaksanaan pelatihan di Jepang, akan dilaksanakan di Kushiro Coal Mine, berpotensi meningkatkan pendapatan BLU PPSDM Geominerba.
Baca Juga:
Direktur Umum Departemen Pengembangan Batubara JOGMEC, Takashi Ooka, mengungkapkan kerja sama ini akan semakin mempererat hubungan antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Jepang. "Ini jadi pertemuan berharga bagi kami. Selama 18 tahun, saya yakin jalinan kerja sama antar kedua negara semakin kuat,” ujarnya.
Kemitraan Kementerian ESDM dengan JOGMEC sudah dimulai sejak tahun 2002. Terakhir kali, penandatanganan MoU dilaksanakan pada tanggal 1 Maret 2017 dan berlaku selama tiga tahun. Lingkup kerja sama ini terkait diklat dan transfer teknologi tambang bawah tanah dalam program The Training Project on Coal Mining Technology. (*)