TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Achmad Yurianto, mengatakan bahwa kapal Diamond Princess sudah menjadi episentrum baru penyebaran COVID-19 atau virus corona. Sehingga, kata Yurianto, semua orang di dalam kapal mewah itu sudah sangat mungkin tertular.
"Kapal ini sudah menjadi episentrum baru yang analog dengan apa yang terjadi di Wuhan. Artinya, orang-orang yang di dalam itu sudah sangat mungkin ketularan. Di kapal ini angka positifnya sudah 15 persen dan banyak yang sudah menjadi PDP (pasien dalam pengawasan)," Achmad Yurianto di kantornya, Jumat, 21 Februari 2020
Untuk itu, kata Yurianto, pemerintah memastikan akan menjemput para WNI yang masih terperangkap di kapal tersebut, setelah hasil screening dari pemerintah Jepang terkait deteksi Covid-19 selesai. "Hasilnya kemungkinan akan mereka umumkan besok. Setelah itu, tentu kita harus langsung merespon yakni memulangkan mereka dengan mekanisme penjemputan yang memberikan kebaikan bagi yang bersangkutan dan semua masyarakat," ujar Yurianto.
Terkait kemungkinan angka positif penyebaran yang tinggi ini, pemerintah akan mengobservasi 74 WNI yang merupakan awal kapal Diamond Princess ini selama 2x14 hari.
"Ditambah lagi, karakter klinis penyebaran virus ini berubah. Temuan terbaru pasien positif itu gejalanya lebih ringan, bahkan tidak ada gejala. Nah ini yang dikhawatirkan, jangan-jangan virus ini sudah bermutasi. Maka dari itu, untuk khusus kasus kapal ini, diberlakukan observasi dua kali masa inkubasi," ujar Yurianto.
Selain itu, kata Yurianto, Kementerian Kesehatan juga akan melakukan pemeriksaan ulang terhadap para WNI yang dinyatakan negatif Covid-19 itu. "Pemeriksaannya bukan hanya fisik, tapi screening virus. Kami akan ambil semua spesimennya dan dilakukan screening total," ujar dia.