TEMPO.CO, Medan - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengusulkan pemerintah agar membuka ruang diskusi dengan perwakilan elemen masyarakat terkait omnibus law Rancangan Undang-undang atau RUU Cipta Kerja.
"Undang lah representasi serikat pekerja, mahasiswa, atau intelektual perguruan tinggi, dan pakar. Jangan sampai terjebak pemikiran monolitik statis karena ini berbahaya sekali," kata Surya, Kamis, 20 Februari 2020.
Surya khawatir polemik terkait RUU Cipta Kerja yang muncul ke permukaan bakal membuat Indonesia melemah. Padahal, Indonesia adalah negara demokrasi.
Sehingga, ia meminta pemerintah harus membuka diskusi untuk menampung kritik yang bernada konstruktif. "Itu menjadi keniscayaan menurut saya. Saya pikir wajar sekali. Harusnya demikian. Ya, ini harusnya kalau mau cepat dibuka saja. Ini masalahnya yang menjadi kontroversial," kata Surya.
Surya juga mengajak masyarakat untuk mengedepankan pemikiran yang positif. Pemikiran positif yang harus dikedepankan daripada kecurigaan bila ingin negara ini maju. "Sebaik apa pun niat baik, upayanya baik, kalau kita mengedepankan kecurigaan, tidak akan berbuah baik," kata Surya.
Surya mengatakan RUU Omnibus Law itu penting bagi masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, NasDem akan mendukung penuh pemerintah mengajukan beleid tersebut.
Omnibus law RUU Cipta Kerja memang sedang menjadi sorotan. Sejumlah kalangan seperti buruh mengkritik beberapa pasal yang menurut mereka akan merugikan kalangan pekerja. Seperti hitungan upah per jam dan perubahan skema pesangon yang berkurang.