TEMPO.CO, Jakarta - Badan Intelijen Negara (BIN) mengusulkan penambahan anggaran dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020. Kepala BIN Budi Gunawan mengatakan usulan penambahan ini disampaikan kepada Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat dalam rapat kerja yang berlangsung tertutup hari ini.
"Ada usulan terkait pagu anggaran dan beberapa usulan untuk penambahan anggaran dalam rangka meningkatkan kinerja dan hubungan operasi-operasi intelijen tertentu," kata Budi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 12 Februari 2020.
Meski begitu, Budi tak membeberkan berapa penambahan anggaran yang diusulkan. Dia mengatakan usulan itu juga belum diputuskan karena masih harus meninjau kondisi keuangan negara.
Namun, dia mengatakan bahwa tambahan dana diperlukan untuk penguatan operasi intelijen di luar negeri. Dia berujar pagu yang ada untuk keperluan tersebut masih sangat minim.
"Ada beberapa kegiatan kami terkait dengan penguatan operasi intelijen luar negeri, contohnya seperti itu, karena memang masih sangat minim ya, perlu didukung untuk anggaran tambahan," ujar dia.
Dalam Buku Rancangan Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga Tahun 2020, BIN mendapat pagu anggaran sebesar Rp 3,002 triliun yang sepenuhnya bersumber dari rupiah murni. Dari total pagu itu, 14 persen digunakan untuk belanja pegawai, 82 persen untuk belanja barang, dan 4 persen untuk belanja modal.