TEMPO.CO, Jakarta - Pegiat HAM, Veronica Koman, yakin timnya di Canberra, Australia berhasil memberikan data terkait tahanan politik dan korban meninggal selama operasi militer di Papua kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Senin, 10 Februari 2020.
"Yakin sampai. Ada selfienya. Yang pegang handphonenya Pak Jokowi. Tapi kami enggak mau ini berakhir gimik. Kami enggak mau sibuk eksplorasi gimik-gimik ini," kata Veronica kepada Tempo pada Selasa, 11 Februari 2020.
Veronica berulang kali mengatakan kepada Tempo bahwa mereka tak mau sibuk menceritakan prosedur pemberian data itu ke Presiden Jokowi. Dia ingin substansi datanya menjadi hal yang utama.
"Ini bisa berakhir di gimik. Sedangkan kami mau fokus di data. Kalau mau debat, diskusi itu ya karena data tersebut. Makanya itu alasan kami mau fokus. Karena ini bukan gimik," katanya.
Veronica mengatakan dari data itu ia ingin memastikan Presiden Jokowi mengetahui jumlah korban tewas dalam operasi militer itu yang mencapai 243 orang. Bahkan 110 di antaranya adalah anak-anak. "Ini kami mau pastikan Jokowi tahu enggak," katanya.
Veronica mengatakan, data yang dia berikan di antaranya adalah nama, umur, lokasi kejadian, dan lokasi rumah tahanan para korban Papua. Dia memilih memberikan data yang ringkas agar Presiden Jokowi lebih mudah untuk menelaah.
"Kan Jokowi sibuk. Kalau laporannya lengkap, kamu punya detail selain nama dan umur, tapi juga tempat meninggal, tanggal dan cara meninggalnya. Tapi kan Jokowi sibuk. Jadi kami bikin yang handy biar lebih gampang dibaca dan dicerna," katanya
Veronica pun kini mempertanyakan langkah Presiden Jokowi sebagai panglima tertinggi negara, setelah mengetahui data yang diberikannya. Menurut dia, selama ini Presiden selalu menunjukkan profil yang memiliki hati untuk Papua.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM Mahfud Md memastikan Presiden Jokowi belum menerima data terkait tahanan politik dan korban meninggal di Papua. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini menuturkan kalaupun data tersebut ada, maka hanya sekedar sampah.