- Kepastian Jakarta menjadi tuan rumah Formula E tak langsung dikonfirmasi FIA
Setelah Anies mengumumkan melalui Instagram, Federasi Otomotif Internasional atau FIA ternyata tak langsung mengkonfirmasi. Kepastian Jakarta akan menjadi tuan rumah balap Formula E 2020 masih digodok oleh FIA Formula E selama beberapa waktu. Pada Juli 2019, juru bicara FIA Formula menyebut penyelenggara Formula E belum membuat keputusan apapun soal lokasi balap pada 2020.
"Kami dalam tahap diskusi tapi belum dapat membuat pengumuman apapun," kata juru bicara FIA yang tak disebut namanya itu seperti dikutip motorsport.com, Juli tahun lalu. Menurut jubir FIA, penyelenggara memiliki dua slot jadwal untuk kalender musim 2019/2020, yang jadwalnya akan diumumkan kemudian.
Penyelenggara sebetulnya mengincar Jakarta sebagai tuan rumah Formula E pada 14 Desember 2019. Namun rencana ini batal. Penyelenggara justru memilih Kota Marrakesh, Maroko, Afrika Utara.
- Anies klaim didukung Presiden Joko Widodo atau Jokowi
Anies selanjutnya mengklaim telah mendapat dukungan dari Jokowi untuk menggelar balap Formula E di jalanan Ibu Kota. Anies mengatakan, seluruh proses pembiayaan balapan mobil listrik yang kemungkinan memerlukan US$ 24,1 juta atau setara dengan Rp 343 miliar. Perhelatan itu memiliki dampak langsung dan tidak langsung bagi Indonesia.
- PSI desak Anies batalkan Formula E di Jakarta karena boroskan anggaran
Pada November 2019, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di DPRD DKI Jakarta mengkritik rencana penyelenggaraan Formula E di Ibu Kota pada 2020. PSI mendesak Anies membatalkan rencana pelaksanaan Formula E. Mereka menilai penyelenggaran ajang balap mobil listrik itu merupakan bentuk pemborosan uang rakyat.
Kritik itu kembali muncul baru-baru ini. Anggota Komisi D dari Fraksi PSI DKI Justin Adrian menilai, penyelenggaraan Formula E ditaksir menelan anggaran sebesar Rp 1,2 triliun, membuang-buang uang rakyat. Menurut dia, anggaran jumbo balap mobil listrik itu lebih baik dimanfaatkan untuk penanggulangan banjir di ibu kota. “Awal tahun baru 2020 Jakarta mengalami banjir besar, padahal cuma hujan sehari. Seharusnya antisipasi banjir menjadi prioritas utama Pemprov DKI, bukan Formula E,” ujarnya.