TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan Siswanto mengatakan bahwa laboratorium Balitbang Kemenkes mampu mendeteksi virus Corona.
"Saya ingin katakan bahwa laboratorium kami yang disebut lab rujukan nasional penyakit infeksi, pada dasarnya mampu untuk melakukan itu," kata Siswanto di Gedung Bina Graha, Jakarta, Senin, 10 Februari 2020.
Siswanto mengatakan, laboratorium Balitbang Kemenkes sudah berpengalaman dalam memeriksa penyakit new emerging atau penyakit yang baru muncul yang menginfeksi manusia, seperti virus Corona. Penyakit new emerging yang pernah diperiksa di laboratorium Balitbang Kemenkes, di antaranya H5N1 atau flu burung, H1N1 yang menjadi pandemi tahun 2009. Kemudian MERS CoV atau yang disebut dengan flu onta, dan SARS.
Pada dasarnya, kata Siswanto, pemeriksaan terhadap virus yang baru muncul ini menggunakan pendekatan biomolekuler, yakni pendekatan dari genomic-nya. Sehingga pemeriksaan dilakukan menggunakan PCR atau Polymerase Chain Reaction. Caranya, RNA diekstrasi dulu, ditambah reagen tertentu, kemudian ujungnya masuk mesin PCR lebih kurang 2 jam. Total waktu satu hari untuk memeriksa virus tersebut.
Selain itu, laboratorium juga memiliki 4 mesin NCS (Next Generation Sequencing) untuk melakukan sekuensi genome. Sehingga nCoV bisa terlacak. Menurut Siswanto, pemeriksaan tersebut sudah menggunakan standar dan diakreditasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Saya hanya ingin katakan bahwa selama ini ada berita-berita yang menyangsikan. Jadi kami mampu, karena kami sudah pengalaman dalam flu burung hingga MERS CoV," ucapnya.